Kelas 4 Tema 4 Subtema 3 - Pembelajaran 3 dan 4

Barang bekas adalah suatu benda yang sudah tidak terpakai lagi namun masih memiliki nilai pakai apabila didaur ulang kembali. Di samping dapat mendatangkan uang, juga dapat menjaga lingkungan dari pencemaran yang berdampak buruk bagi kehidupan. Pekerjaan Ibu temanku adalah pengrajin cendera mata dari barang-barang bekas. Ingin tahu lebih lanjut tentang pekerjaan itu?

Pekerjaan ibuku adalah pengrajin cendera mata. Barang yang diciptakannya sangatlah unik, karena dibuat dari barang-barang bekas. Cenderamata yang dihasilkan oleh Ibuku adalah tempat tisu dan gantungan kunci.

Memanfaatkan barang-barang bekas menjadi sesuatu yang bernilai merupakan pekerjaan yang mulia. Di samping dapat mendatangkan uang, juga dapat menjaga lingkungan dari pencemaran yang berdampak buruk bagi kehidupan.

***

1. Apa produk yang dihasilkan Ibu tersebut? 

Jawaban: Cenderamata dari barang bekas.

2. Mengapa kita perlu memanfaatkan barang bekas? 

Jawaban: Untuk mengurangi pencemaran lingkungan karena sampah dan untuk menghemat sumber daya alam.

3. Sikap apa yang bisa dicontoh dari pengrajin barang bekas? 

Jawaban: Sikap peduli lingkungan dan sikap peduli pelestarian sumber daya alam.

***

Seorang pengrajin barang bekas, mengolah barang bekas atau sampah menjadi benda yang bisa dijual dan menghasilkan uang. Selain itu, pekerjaan ini juga mengurangi tumpukan sampah yang ada di sekitar kita.

Cara Mengolah Sampah

Mengolah sampah bisa kita lakukan dengan berbagai cara. Cara yang pertama, kita bisa mengurangi pemakaiannya. Istilah ini dikenal dengan nama reduce (mengurangi). Sebisa mungkin kita kurangi penggunaan kemasan barang. Semakin banyak kita menggunakan kemasan barang, semakin banyak sampah yang dihasilkan.

Cara yang kedua, kita bisa memakai kembali. Istilah ini dikenal dengan reuse (memakai kembali). Sebisa mungkin pilihlah barang-barang yang bisa dipakai kembali. Hindari pemakaian barang-barang yang disposable (sekali pakai). Hal itu dapat memperpanjang waktu pemakaian barang sebelum ia menjadi sampah.

Cara yang ketiga, kita bisa mendaur ulang. Istilah ini dikenal dengan recycle (mendaur ulang). Sebisa mungkin, barang-barang yang sudah tidak berguna lagi, bisa didaur ulang. Tidak semua barang bisa didaur ulang, namun saat ini sudah banyak industri yang memanfaatkan sampah menjadi barang lain.

Cara yang keempat, kita bisa mengganti ulang. Istilah ini dikenal dengan replace (mengganti). Teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah barang- barang yang hanya bisa dipakai sekali dengan barang yang lebih tahan lama. Telitilah agar kita hanya memakai barang-barang yang lebih ramah lingkungan, misalnya ganti kantong keresek kita dengan keranjang bila berbelanja.

***

Tulislah sebanyak-banyaknya kegiatan yang bisa kamu lakukan untuk memanfaatkan sampah.

  • Pembuatan Kertas Daur Ulang 
  • Pembuatan Kerajinan dari Koran Bekas
  • Kerajinan dari Kaleng Bekas atau Gelas
  • Pembuatan Makan Ternak
  • Pembuatan Kompos 
  • Pembuatan Gas Methan 
  • Membuat Bank Sampah

Pembuatan kerajinan topeng dari kertas bekas

Reduce (Mengurangi)

Reuse (Memakai Kembali)

Recycle (Mendaur Ulang)

Replace (Mengganti) 


Pentingnya Budaya Tegur Sapa

Senangnya tinggal di Kampung Sereh Wangi. Kedekatan hubungan antarwarga membuat mereka saling menjaga.

Tidak semua warga Kampung Sereh Wangi merupakan penduduk asli. Sebagian warga merupakan pendatang, mereka masuk ketika kampung ini dibuka sebagai wilayah transmigrasi. Walau demikian, perbedaan asal usul tidak merenggangkan kedekatan mereka.

Kedekatan antarwarga dimulai dengan kebiasaan saling tegur sapa. Ketika berpapasan di lorong antarrumah, di jalan, atau di pasar tak pernah terlewat untuk saling menegur. Sekadar mengucap “Selamat pagi, selamat siang, selamat sore” sampai bertukar kabar atau berbincang sejenak. Semua saling kenal, semua saling peduli.

Di ujung jalan, tinggal Nenek Ijah seorang diri. Ia penghuni tertua di sini. Walau begitu ia masih mandiri melakukan kesibukan di rumahnya.

Kadang ia terlihat menyapu pelan daun-daun di halaman rumah. Lain waktu ia duduk beristirahat di beranda. Pak Tulus, sang kepala desa, rajin menyapa Nenek Ijah. Pagi hari, sambil berangkat kerja, ia kerap mampir untuk sekedar mengantarkan ubi atau singkong rebus. Sore hari ia lewat lagi seraya melambai pada Nenek Ijah yang duduk di beranda.

Pada suatu pagi, Pak Tulus tidak menjumpai Nenek Ijah di halamannya. Sore harinya beranda rumah nenek Ijah masih tetap sepi. Pak Tulus menyempatkan untuk singgah. Pak Tulus mengetuk pintu, tetapi tak dijawab. Pak Tulus membuka pintu dan melangkah masuk. Betapa terkejut beliau menjumpai Nenek Ijah terkulai lemas di depan ruang tengahnya. Diraba dahinya, terasa agak hangat.

Rupanya Nenek Ijah sakit. Pak Tulus menyesal tidak menyempatkan mampir tadi pagi namun, belum terlambat. Pak Tulus mengajak beberapa warga membawa Nenek Ijah ke dokter terdekat. Pak Tulus mengatur jadwal warga yang akan bergantian menjaga Nenek Ijah sampai pulih. Tidak ada warga yang menolak. Semua sukarela membantu. Mereka tahu, kelak suatu ketika mereka dalam kesulitan, pasti akan dibantu.

Budaya tegur sapa menjadi perekat warga. Budaya tegur sapa membangun kepedulian terhadap sesama.

***

1. Berdasarkan cerita di atas, tulislah hal-hal baik yang bisa dicontoh dari Pak Tulus.

Jawaban:

  • Pak Tulus peduli terhadap kesusahan yang dialami warganya.
  • Pak Tulus dengan ikhlas menolong warganya.
  • Pak Tulus sering mengunjungi warganya.

2. Apakah Pak Tulus sudah mengamalkan sila ketiga Pancasila? Jelaskan. 

Jawaban: Dengan membantu warganya Pak Tulus mengamalkan Pancasila terutama sila kedua dan ketiga.

3. Tulislah hal-hal baik yang bisa di contoh dari Warga Kampung Sereh Wangi berdasarkan cerita di atas!

Jawaban:

  • Perbedaan asal usul tidak merenggangkan kedekatan mereka.
  • Ketika berpapasan mereka saling menegur
  • Warga yang akan bergantian menjaga Nenek Ijah sampai pulih
  • Semua sukarela membantu.

4. Apakah Warga Kampung Sereh Wangi sudah mengamalkan sila ketiga Pancasila? Jelaskan! 

Jawaban: Warga Kampung Sereh Wangi sudah mengamalkan sila ketiga dari Pancasila.

5. Meskipun kamu bukan warga kampung Sereh Wangi, hal apa yang kamu lakukan melihat kondisi Nenek Ijah? Jelaskan alasanmu! 

Jawaban: Saya akan menolong Nenek Ijah karena kita harus membantu orang yang memutuhkan bantuan.

6. Sebutkan sikap baik apa saja yang dapat dicontoh dari Warga Kampung Sereh Wangi?

Jawaban:

  • Saling bertegur sapa
  • Saling menolong
  • Peduli terhadap lingkungan sekitar

7. Apakah ada sikap lain yang bisa kamu lakukan untuk mengamalkan sila ketiga Pancasila dalam kehidupan sehari-hari?

Jawaban:

  • Bangga dan cinta terhadap tanah air dan bangsa.
  • Rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara
  • Mengembangkan sikap saling menghargai.
  • Membina hubungan baik dengan semua unsur bangsa
  • Memajukan pergaulan demi peraturan bangsa.
  • Menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan Indonesia.
  • Mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi arau golongan

Sumber: Kunci Jawaban Buku Tematik Kelas 4 Tema 4


Powered by Blogger.