Kelas 4 Tema 4 Subtema 2 - Pembelajaran 2

Made adalah seorang pelukis. Lukisannya banyak dijual di galeri. Pak Made sering mendapatkan pesanan untuk melukis wajah atau bentuk-bentuk lain. Berbeda dengan Pak Made, Pak Toni adalah penjahit. Pak Toni menerima pesanan orang- orang yang ingin membuat baju. Meskipun pekerjaan mereka berbeda, mereka berteman baik. Tidak pernah terpikir oleh Pak Made bahwa pekerjaannya lebih baik dibandingkan pekerjaan Pak Toni. Begitu pula sebaliknya.

Ya, meskipun pekerjaan setiap orang berbeda, jangan pernah merasa bahwa pekerjaan kita yang lebih baik. Setiap pekerjaan sama, yang penting memberikan manfaat bagi orang lain. Hal ini sesuai dengan makna sila kedua Pancasila.

Amati gambar berikut.

Sila kedua: Kemanusiaan yang adil dan beradab

Simbol sila kedua dari Pancasila adalah mata rantai. Mata rantai berbentuk segiempat melambangkan laki-laki. Mata rantai berbentuk lingkaran melambangkan perempuan. Mata rantai yang saling berkaitan melambangkan hubungan manusia satu dengan yang lainnya yang perlu bersatu dan saling membantu sehingga menjadi kuat seperti rantai.

Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab bermakna
Setiap manusia setara, sejajar.
Beradab dalam rasa, pikiran, dan tindakan.
Anti penjajahan.
Mengutamakan kebenaran dan keadilan.

Jelaskan hubungan simbol sila kedua dengan makna sila kedua. 
Mata rantai berbentuk segiempat melambangkan laki-laki. Mata rantai berbentuk lingkaran melambangkan perempuan. Mata rantai yang saling berkaitan melambangkan hubungan manusia satu dengan yang lainnya yang perlu bersatu dan saling membantu sehingga menjadi kuat seperti rantai.

Apakah sikap pak Made dan pak Toni menunjukkan sila kedua Pancasila? Jelaskan alasanmu.
Antara Pak Made dan Pak Toni meskipun pekerjaan mereka berbeda, Pak Toni dan Pak Made tidak pernah merasa bahwa pekerjaan mereka yang lebih baik. Setiap pekerjaan sama, yang penting memberikan manfaat bagi orang lain.

Tulislah contoh-contoh sikap yang menunjukkan sila kedua Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
1) Di lingkungan keluarga:
  • Mencintai, menghormati dan menaati nasihat orang tua.
  • Menjunjung tinggi nilai-nilai luhur keluarga dengan penuh ketulusan sehingga terjadi suasana keluarga yang bahagia.
  • Menjaga nama baik keluarga di masyarakat.
  • Orang yang mudah menghargai; orang yang sebaya saling menghargai, yang tua menyayangi yang muda.
  • Setiap anggota keluarga melaksanakan hak dan kewajibannya.
  • Tidak saling mencampuri hak orang lain.
  • Saling membantu dan merasakan dalam kesusahan atau kegembiraan.
2) Di lingkungan sekolah:
  • Menjunjung tinggi kesopanan dalam pergaulan antarteman di sekolah.
  • Melaksanakan program sekolah berkaitan dengan usaha kemanusiaan.
  • Menegur teman yang mencontek, tidak melaksanakan tugas piket, dan melaporkan teman yang membolos atau menyalahgunakan uang sekolah.
  • Membantu teman yang sedang mengalami musibah, baik moral maupun material.
  • Tidak merendahkan dan menyakiti perasaan teman.
  • Mengembangkan sikap tenggang rasa.
3) Di lingkungan masyarakat:
  • Membantu korban bencana alam.
  • Memberi sedekah kepada fakir miskin.
  • Tidak menyakiti dan memfitnah orang lain.
  • Meminta izin bila meminjam barang orang lain.
  • Berlaku sopan kepada orang lain.
  • Menjadi donor darah.
  • Mengumpulkan dana bela sungkawa untuk diserahkan kepada yang berhak menerimanya.
  • Menjaga nama baik masyarakat, bangsa, dan negara.
***

Dayu Tidak Mau Sekolah

Dayu adalah temanku. Ia anak yang ramah. Meskipun lama tinggal di Jakarta, logat bahasa Dayu masih sangat kental dengan logat Bali. Hal itu membuat Dadu sering menertawakan Dayu. Dadu sering mengejek Dayu. Hal itu membuat Dayu sangat sedih. Ia menjadi tidak percaya diri untuk bicara di depan kelas. Ia takut ditertawakan Dadu. Hari ini Dayu tidak mau masuk sekolah karena malu.

Apa yang dilakukan Dadu terhadap Dayu? 
Jawaban: Dadu mengejek dan mentertawakan logat Bali Dayu.

Bagaimana perasaan Dayu terhadap sikap Dadu? 
Jawaban: Dayu merasa sedih karena diejek dan ditertawakan Dadu.

Setujukah kamu dengan apa yang dilakukan Dadu? Jelaskan. 
Saya tidak setuju apa yang dilakukan Dadu. Kita tidak boleh mengejek dan mentertawakan teman lain.

Apakah sikap yang dilakukan Dadu sesuai dengan sila kedua Pancasila? 
Mengejek orang lain artinya menganggap diri kita lebih baik. Menganggap bahwa orang lain lebih buruk. Hal itu sangat bertentangan dengan sila kedua Pancasila, bahwa setiap orang sama. Ejekan Dadu sangat tidak beradab. Itu menyakiti perasaan Dayu.

Sebagai seorang pelukis, Pak Made mempunyai keterampilan melukis yang sangat bagus. Ia juga mempunyai ide-ide yang kreatif sehingga lukisannya sangat indah dan unik. Gambarlah salah satu sikap yang menunjukkan sila kedua Pancasila. Sampaikan kepada temanmu.


Powered by Blogger.