5 Giat Gotong Royong Lawan Covid-19



Kasus positif Covid-19 semakin hari kian bertambah. Berbagai upaya dilakukan agar penyebarannya tidak semakin meluas dan menimbulkan banyak korban. Usaha ini perlu didukung dengan peran serta masyarakat secara gotong royong guna memutus rantai penularan Covid-19. Berikut ini 5 giat gotong royong bagi masyarakat untuk melawan Covid-19 :

1. Membuat grup Messengers warga
Di era digital seperti saat ini, pertukaran informasi sudah selayaknya dilakukan secara cepat. Di tengah pandemik seperti ini penting sebuah kelompok terutama warga masyarakat untuk membuat grup jejaring sosial. Grup ini dapat digunakan sebagai sarana untuk memberikan informasi antar warga dengan cepat dan akurat. Informasi yang diberikan bisa seputar perkembangan isu tentang Covid-19, keamanan wilayah, dan lain sebagainya.

2. Mengajak warga tidak antipati terhadap pasien atau jenazah Covid-19
Seseorang yang terduga ataupun sudah dinyatakan positif Covid-19 membutuhkan lingkungan yang dapat mendukungnya untuk bisa bangkit dan sembuh, terutama bagi yang isolasi mandiri di rumah. Masyarakat hendaknya bergotong royong untuk membantu warga yang isolasi diri.Sifat hati-hati memang perlu untuk menghindari penularan, namun rasa kemanusiaan tetap harus ada di tengah masyarakat. Jangan sampai warga yang malakukan isolasi malah justru terpuruk dan semakin memburuk.

Beberapa waktu lalu sempat heboh beredar kabar jenazah pasien Covid-19 ditolak dimakamkan di pemakaman warga. Sikap seperti ini juga perlu dihindari, mengingat proses pemakaman jenazah pasien Covid-19 sudah sesuai prosedur yang benar. Perlu edukasi kepada masyarakat bahwa ketika proses pemakaman itu sudah sesuai aturan atau protokol, tidak perlu khawatir tertular Covid-19.

3. Menghindari berita hoax
Salah satu permasalahan yang serius adalah banyaknya berita hoax yang masih diproduksi dan beredar di tengah masyarakat. Berita palsu atau hoax di masa pandemi seperti saat ini sangat perlu dihindari karena akan membuat suasana semakin tidak kondusif. Warga yang seharusnya diedukasi dan mendapatkan pencerahan informasi, malah justru menjadi semakin bingung dan khawatir dengan adanya berita hoax. Seperti yang telah disampaikan di point pertama tentang grup jejaring sosial warga, sangat rentan menjadi sarana penyebaran berita hoax. Dalam hal ini warga diminta lebih bijak dan selektif dalam menyaring informasi untuk disebar luaskan. Pemerintah dalam kaitan penanganan penyebaran berita hoax dapat menjerat dengan pasal di UU ITE bagi para pelaku penyebaran berita hoax.

4. Mengajak warga untuk mengidentifikasi warga beresiko Covid-19
Masyarakat harus mempunyai kepekaan sosial dalam melihat kondisi masing-masing warga. Warga yang beresiko Covid-19 harus didata dan dilaporkan perkembangan kesehatannya kepada puskesmas atau RS rujukan Covid-19. Merujuk pada artikel sebelumnya, warga yang beresiko Covid-19 dapat digolongkan menjadi 3 jenis yaitu ODP(Orang Dalam Pemantauan), PDP (Pasien Dalam Pemantauan) dan OTG (Orang Tanpa Gejala).

5. Menyegerakan proses prosedural terkait pencegahan dan isolasi mandiri
Idealnya dibutuhkan aturan yang jelas untuk mengatur kehidupan bermasyarakat. Terlebih lagi di masa pandemi seperti saat ini, protokol atau aturan dalam rangka pencegahan penularan Covid-19 perlu dibuat agar lebih terukur dan terencana. Selain itu juga aturan dalam melakukan isolasi mandiri di tengah masyarakat. Penting bagi warga untuk menaati aturan yang ada agar penularan virus Covid-19 tidak semakin meluas. Satu saja warga yang tidak patuh, dapat menimbulkan masalah yang serius di tengah masyarakat.

Sumber : IG Kemdikbud RI
Powered by Blogger.