Mengenal Macam-Macam Masker


Ilustrasi masker melindungi dari virus (gambar : pixabay.com)

Di tengah wabah virus Corona (Covid-19), masyarakat berkali-kali dihimbau oleh pemerintah untuk selalu menjaga kesehatan agar terhindar dari virus ini. Mulai dari himbauan cuci tangan dengan sabun, tidak berkumpul, makan makanan bergizi dan lain sebagainya. Belum lama ini, melalui juru bicaranya Achmad Yurianto, Kementerian Kesehatan RI memberikan arahan untuk menggunakan masker kepada masyarakat Indonesia sesuai rekomendasi WHO.

Nah, sahabat Damaruta taukah kamu, ternyata ada beberapa tipe masker yang beredar di masyakat. Kita perlu mengatahuinya karena masing-masing masker mempunyai fungsi masing-masing. Berikut ini beberapa tipe masker yang umum digunakan di masyarakat :

1. Masker Kain
Masker Kain (gambar : pixabay.com)

Masker jenis ini adalah jenis yang disarankan oleh Kemenkes RI untuk digunakan oleh masyarakat sehat yang berada di tempat umum. Masker kain efektif digunakan selama 4 jam. Setelah digunakan bisa dicuci, dan digunakan kembali.

Keunggulan masker ini cenderung tidak boros karena bisa digunakan kembali. Jadi sebaiknya masyarakat mempunyai stok beberapa agar dapat dirolling penggunaannya. Namun masker jenis ini mempunyai kelemahan yaitu tidak ada perlindungan untuk aerosol/partikel airbone (partikel sangat kecil dan beterbangan di udara), dan juga masih mempunyai kebocoran. Namun begitu, masker kain masih bisa melindungi dari droplet (percikan cairan karena batuk atau bersin).

2. Masker N-95
Masker N-95 (gambar : pixabay.com)


Masker N-95 merupakan jenis masker yang diperuntukkan bagi tenaga medis yang harus kontak langsung dengan pasien yang terinfeksi virus tingkat tinggi. Sehingga masker ini didesain dengan sedemikian rupa agar aman digunakan untuk para tenaga medis. Keunggulan dari jenis masker ini dapat melindungi dari aerosol atau partikel airbone. Jadi dibandingkan dengan masker kain, masker N-95 tingkat daya saringnya lebih tinggi. Namun masker ini mempunyai kekurangan, yaitu tidak bisa digunakan berulang kali.


3. Masker Bedah
Masker Bedah (gambar : pixabay.com)

Meskipun namanya masker bedah, namun penggunakan masker ini tidak lantas hanya untuk keperluan saat bedah. Masker jenis ini bisa digunakan oleh masyarakat yang bergejala batuk, bersin-bersin, hidung berair, demam dan nyeri tenggorokan. Selain itu juga bisa digunakan oleh tenaga medis yang ada di Fasyankes (Fasilitas Pelayanan Kesehatan) seperti di puskesmas, rumah sakit, atau klinik kesehatan.

Ketahanan dari masker jenis hampir sama dengan masker kain, hanya saja perbedaannya dari sisi penggunanya. Penggunaan masker bedah dapat mencegah keluarnya droplet dari batuk/bersin. Jadi sederhananya jika merasa sehat bisa memakai masker kain, tetapi jika bergejala sakit yang berpotensi mengeluarkan droplet (percikan cairan melaui batuk/bersin) disarankan menggunakan masker bedah.

4. Facepiece Respirator
Masker Facepiece Respirator (gambar : pixabay.com)


Terakhir adalah tipe facepiece respirator atau masker penutup wajah. Dari tampilannya memang terkesan seram, tetapi memang masker ini didesain sedemikian rupa agar aman dari gas-gas berbahaya. Jadi, masker ini diperuntukan bagi para pekerja atau tenaga medis yang memiliki tingkat resiko terpapar gas berbahaya. Hal tersebut disebabkan karena salah satu keunggulan masker ini dibanding jenis sebelumnya adalah tidak adanya kebocoran. Selain itu juga tentu bisa melindungi dari droplet dan partikel airbone. Ditambah lagi, masker ini dapat digunakan berulang namun harus sering dibersihan dengan disinfektan. Kekurangan dari masker ini adalah harganya yang cukup mahal dan juga cukup berat, serta tidak praktis dalam pemasangan ke wajahnya.

Sekian artikel kali ini. Semoga dengan semakin taunya jenis-jenis masker, kita bisa lebih bijak memilih jenis masker sesuai dengan kebutuhan kita.

Referensi :
- Infografis Instagram Humas Pemerintah DIY
- Berita Youtube Channel KOMPASTV dengan judul "Sesuai Anjuran WHO, Pemerintah Wajibkan Pemakaian Masker!"
Powered by Blogger.