perguruan tinggi
Test Potensi Skolastik (TPS) masuk SBMPTN 2019
Test Potensi Skolastik (TPS)
Kalau dulu SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri) itu adalah daftar langsung tes, sekarang nggak. Setelah daftar tes dan langsung dapat PTN. Ini adalah perombakan revolusi di dalam sistem penerimaan mahasiswa di PTN.
Jadi bukan mahasiswa nanti datang ke kampus, daftar, dan kemudian tes SBMPTN, tapi ini tes dulu, setelah lulus ini baru nilainya nanti dipakai buat daftar di kampus untuk memilih program studi yang diinginkan.
Tes akan dilaksanakan sebanyak 24 kali oleh Panitia Pusat Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (Panpus SN PMB). Setiap siswa bisa mengikuti maksimal 2 kali tes dengan biaya masing-masing tes Rp 200.000.
Materi tes yang akan diujikan meliputi tes potensi skolastik (TPS) dan tes kompetensi akademik (TKA). TPS adalah tes untuk mengukur kemampuan kognitif siswa, yaitu kemampuan penalaran yang dianggap penting untuk keberhasilan di sekolah formal.
Sementara TKA adalah tes untuk mengukur pengetahuan penguasaan materi yang diajarkan di sekolah dan diperlukan untuk berhasil di perguruan tinggi, seperti kemampuan menganalisa, dan tidak murni pada mata pelajaran saja.
Hasil tes TPS dan TPA, setiap peserta akan diberikan hasil tes secara individu. Setiap beberapa hari itu diumumkan hasilnya, kalau dirasa nilai saya kurang puas boleh saya boleh tes lagi, nanti kalau tesnya mana yang lebih baik antara dua, nanti dipilih yang terbaik
Secara definisi Bahasa, Skolastik berarti sistem logika atau filsafat. Jadi secara Bahasa TPS adalah alat tes yang digunakan untuk mengukur potensi daya nalar siswa baik secara logis maupun analitis.
Salah satu tujuan TPS adalah untuk mengetahui bakat dan kemampuan seseorang di bidang keilmuan. Tes ini juga dapat mencerminkan tingkat kecerdasan intelektual (IQ) seseorang. Tes yang berasal dari adopsi tes SAT (Scholastic Aptitude Tes) ini sudah menjadi standar ujian masuk Perguruan Tinggi di Amerika dan dunia. TPS memberikan informasi potensi belajar siswa sehingga dapat melengkapi hasil Tes Kemampuan Akademik (TKA) dalam SBMPTN.
Salah satu keunggulan TPS adalah prosedur pengembangan butir soal yang sudah terstandar dengan melibatkan tenaga ahli dari beberapa perguruan tinggi, sehingga soal yang dikembangkan merupakan soal yang valid. Soal yang telah diuji kemudian dikelola dalam bentuk bank soal yang terkalibrasi sehingga hasil tes dari beberapa subtes yang berbeda, tahun yang berbeda, dan rakitan atau paket yang berbeda, akan dapat diperbandingkan.
Adapun komponen soal Tes Potensi Skolastik adalah sebagai berikut :
- Verbal : mengukur kemampuan seseorang dalam menggunakan logika verbal untuk menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan masalah kata/Bahasa. Subtes verbal terdiri dari : Sinonim, Antonim, Analogi dan Wacana.
- Kuantitatif : mengukur kemampuan matematis sederhana, memahami konsep matematika dan menggunakan logika angka untuk menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan angka. Subtes Kuantitatif terdiri dari: Deretan Angka, Aritmatika dan Aljabar, dan Geometri.
- Penalaran: Mengukur kemampuan untuk memilih dan mengorganisasi informasi yang relevan untuk menyelesaikan masalah. Subtes Penalaran terdiri dari: Logis, diagram dan Analitis.
Hasil Tes Potensi Skolastik akan menunjukkan informasi mengenai potensi belajar siswa. Akurasi prediksi prestasi siswa pada saat kuliah dapat dilihat berdasarkan hasil TPS. Siswa dengan nilai TPS tinggi, maka siswa tersebut kemungkinan akan mempunyai prestasi belajar yang bagus.
Contoh beberapa soal TPS, yuk coba jawab ya :
1. Usaha mencari legitimasi adalah usaha mencari ….
a. Dukungan rakyat
b. Alat pembenar.
c. Dukungan pengacara.
d. Taklukan hukum.
e. Dukungan resmi.
2. TIMUR : SELATAN : TENGGARA :…….
a. barat : uatara : barat daya
b. selatan : barat : barat daya
c. pasti : tidak mungkin : mungkin
d. jelas : pasti : tidak mungkin
e. timur : barat : utara
3. TELUR : AVOID : ……….: DUNIA
a. Spheroid
b. Android
c. Mongoloid
d. jantan
e. betina
4. RAMBANG :
a. Rombeng
b. Perlambang
c. Acak
d. Acak-acakan
e. Tanpa dipilih
5. PERBENA :
a. tanaman hias
b. menjalar
c. rapat
d. menyerupai hamparan
e. ikan hias
6. Seorang memiliki rumah yang harganya Rp. 9.000.000,00. Dalam penilaian pajak rumah itu dinilai dua pertiga (2/3) dari harga tersebut diatas, pajaknya 12,50 tiap Rp. 1000,00. Berapakah pajak yang harus dia bayar?
a. Rp 750.000,00
b. Rp 95.000,00
c. Rp 75.000,00
d. Rp 112.500,00
e. Rp 1.125.000,00
7. Seorang ingin memasang iklan sebanyak 3 baris untuk menjual barangnya. Untuk hari pertama ia harus membayar Rp 250,00 tiap baris. Untuk 5 hari berikutnya ia harus membayar Rp 150,00 tiap baris dan unutk hari-hari berikutnya ia membayar Rp 100,00 tiap baris. Ia membayar Rp 6.000,00 berapa hari iklan itu terpasang?
a. 20 hari
b. 30 hari
c. 16 hari
d. 40 hari
e. 15 hari
8. Dua buah baja yang berpenampang lingkaran masing-masing mempunyai jari-jari 1½ cm dan 0,625 cm. Berapa beda diameter antara kedua penampang tersebut?
a. 0,750 cm
b. 1,750 cm
c. 0,875 cm
d. 1,55 cm
e. 0,725 cm
9. Bila x – y > 0 dan y > 1, maka =
a. x > 0
b. x < 1
c. x > 1
d. 1 < y < 2
e. –1 < y < 2
10. Berapakan nilai dari 1,036/0,04
a. 108,33
b. 25,90
c. 259
d. 2590
e. 28,33