IPA9
Bagaimana Proses Terjadinya Petir?
Petir |
Petir atau disebut kilat atau juga bisa disebut halilintar
merupakan fenomena alam yang umumnya terjadi pada saat musim
penghujan, yang diawali dengan kilatan cahaya. Sesaat kemudian akan
terdengar suara menggemuruh yang disebut dengan guntur atau gluduk dalam
bahasa Jawa. Kenapa terlihat cahaya dulu, baru kemudian terdengar suara? Ini
terjadi karena adanya perbedaan waktu kemunculan yang diakibatkan adanya
selisih antara kecepatan suara dengan kecepatan cahaya.
Kapasitor |
Untuk pemahaman yang lebih mudah tentang terjadinya petir,
kita memakai analogi sebuah kapasitor besar, yang dimana lempengan pertama
yaitu awan, lempengan ini bisa negatif ataupun positif dan lempengan kedua
yaitu bumi yang mempunyai sifat netral. Seperti yang sudah kita ketahui,
kapasitor merupakan sebuah elemen negatif di dalam hubungan listrik yang dapat
menyimpan daya sejenak atau bisa disebut energy storage. Seperti juga
petir, dimana terdapat awan yang bermuatan negatif dan positif.
Proses terjadinya muatan di dalam awan, karena awan berjalan
secara teratur, dan selama perjalanannya dia akan berhubungan dengan awan-awan
lainnya yang mengakibatkan berkumpulnya muatan negatif di salah satu sisi,
entah itu di atas atau di bawah. Sedangkan muatan positif berkumpul di sisi
lainnya. Apabila perbedaan potensial diantara awan dan bumi besar, akan mengakibatkan
terjadinya pembuangan muatan negatif atau disebut elektron.
Dalam proses pembuangan ini, udara merupakan media yang akan
dilalui elektron. Apabila pada saat muatan elektron dapat menembus batas
isolasi udara inilah menjadikan suara ledakan atau guntur. Kenapa
terjadinya petir lebih sering terjadi di musim penghujan? Karena pada saat
musim penghujan, udara mengandung lebih banyak kadar air yang tinggi, yang
mengakibatkan daya isolasi udara turun dan arus lebih gampang melewati.
Sumber : ilmupengetahuan.org