artikel
Waspada, Angin Dingin Australia Melanda Jawa
Angin Dingin Australia Melanda Jawa
Sejak akhir bulan Juli 2018, Australia sudah memasuki musim dingin. Apabila di siang hari, masih lumayan, tapi bila sudah mulai sore, suhu udara mulai merosot turun dari 5 derajat Celcius, hingga mencapai titik 2 derajat Celcius. Belum lagi angin bertiup sangat kencang, sehingga rasa dingin, merasuk hingga ke tulang sumsum.
Ternyata musim dingin di Australia, berpengaruh terhadap iklim di Pulau Jawa. Dalam beberapa minggu di akhir Juli dan awal Agustus suhu dingin melanda hampir sebagian besar wilayah di Pulau Jawa. Kepala Bagian Humas Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Hary Tirto Djatmiko menjelaskan, saat ini merupakan puncak musim kemarau yang ditandai dengan suhu yang lebih dingin dan angin lebih kencang (kompas.com).
Angin Muson Timur
Ada dua macam angin muson, angin muson barat dan angin muson timur. Perbedaan angin muson barat dan angin muson timur adalah sebagai berikut :
- Angin muson barat menyebabkan musim hujan sedangkan angin muson timur menyebabkan musim kemarau.
- Angin muson barat bertiup dari benua Asia menuju benua Australia sedangkan angin muson timur bertiup dari benua Australia menuju benua Asia.
Angin Muson Timur bertiup pada bulan April sampai Oktober, ketika letak semu matahari di sebelah belahan bumi utara, sehingga menyebabkan tekanan udara wilayah benua Asia menjadi rendah dan tekanan udara wilayah benua Australia menjadi tinggi, hal tersebut menyebabkan angin bertiup dari benua Australia ke Benua Asia. Karena angin tersebut harus melewati daerah gurun yang luas di Benua Australia sehingga Udara sidikit mengandung uap air dan bersifat kering. Hal tersebutlah yang menyebabkan di Indonesia pada bulan-bulan tersebut menjadi musim kemarau.
Pada bulan Agustus 2018 Indonesia mendapat pengaruh dari aliran massa dingin dari Australia. Aliran tersebut menyebabkan perubahan suhu menjadi lebih dingin di sejumlah wilayah di Indonesia. Turunnya suhu udara lebih dingin ini membuat kita lebih rentan terhadap beberapa penyakit.
Waspadai Penyakit Kronis
Menurut Dr. Ari Fahrial Syam, Sp.PD, ada dua penyakit yang bisa timbul, yakni penyakit kronis yang sudah ada sebelumnya rentan kambuh. Misalnya saja asma, pilek alergi, sinusitis serta alergi kulit karena udara dingin," katanya. Penyakit lain yang bisa timbul langsung akibat udara dingin antara lain kulit menjadi kering, kulit telapak kaki menjadi pecah-pecah, timbul pecah-pecah pada bibir dan kadang kala timbul mimisan.
Jika paparan udara dingin terus berlangsung akan terjadi penurunan suhu tubuh (hipotermia). "Perubahan cuaca yang ekstrim ini akan berpengaruh pada daya tahan tubuh. Jadi lebih mudah terserang penyakit infeksi virus atau bakteri umumnya berupa infeksi saluran pernafasan atas," kata dokter yang menjadi Dekan Fakultas Kedokteran Indonesia ini (kompas.com).