Kunci Jawaban Buku Tematik Kelas 5 Tema 8
Tradisi Rasulan di Gunung Kidul (Halaman 82)
Tradisi Rasulan di Gunung Kidul
Masyarakat Gunung Kidul di Provinsi DI Yogyakarta mengenal tradisi
rasulan. Kegiatan rasulan atau bersih dusun ini dilakukan oleh para petani
setelah masa panen. Waktu pelaksanaan tergantung kesepakatan warga
setiap dusun, tetapi biasanya sekitar bulan Juni atau Juli.
Rasulan biasanya berlangsung selama beberapa hari. Rangkaian kegiatan
diawali dengan kerja bakti atau membersihkan lingkungan sekitar dusun.
Warga bergotong royong memperbaiki jalan, membuat atau mengecat pagar
pekarangan, serta membersihkan makam. Selanjutnya, tradisi rasulan juga
disemarakkan dengan berbagai rangkaian kegiatan olahraga dan pertunjukan
seni budaya.
Berbagai tradisi dan atraksi seni budaya pada perayaan rasulan di Gunung
Kidul ini berhasil menarik perhatian wisatawan baik lokal maupun luar negeri.
Atraksi seni budaya yang disuguhkan seperti doger, jathilan, wayang kulit, dan
reog Ponorogo.
Puncak keramaian acara rasulan terjadi saat diselenggarakannya kegiatan
kirab. Kirab adalah semacam karnaval atau arak-arakan mengelilingi desa.
Dalam acara kirab itu dibawa pula tumpeng dan sajian berupa hasil panen
seperti pisang, jagung, padi, sayur-mayur, dan hasil panen lainnya.
Di akhir kirab, warga melakukan doa bersama di balai dusun. Mereka berdoa memohon ketenteraman dan keselamatan seluruh warga. Acara kemudian dilanjutkan dengan kegiatan perebutan tumpeng yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat dan wisatawan. Tradisi rasulan merupakan aset budaya yang harus dipertahankan.
Tradisi
ini melestarikan jiwa kebersamaan dan semangat gotong royong, sehingga
keharmonisan masyarakat dapat terjaga. Selain sebagai sarana untuk
memupuk semangat kekeluargaan, tradisi ini juga menjadi salah satu wadah
untuk melestarikan kesenian daerah Gunung Kidul.