Musyawarah Mufakat untuk Mengatasi Masalah dalam Keberagaman (Halaman 181)

Musyawarah Mufakat untuk Mengatasi Masalah dalam Keberagaman

Desa Sukamaju mendapat dana bantuan dari pemerintah untuk perbaikan ekonomi masyarakat. Kepala Desa mengadakan rapat untuk menentukan jenis bantuan yang akan diberikan kepada warga yang tidak mampu.

Pak Doni dan Pak Badu bersikeras agar semua bantuan diwujudkan dalam bentuk binatang ternak, yaitu kambing dan sapi. Pak Ali mengusulkan agar bantuan yang diberikan disesuaikan dengan kemampuan dan mata pencaharian warga. Misalnya, Pak Anto sebagai peternak bebek mendapat bantuan bebek. Bu Rita penjual nasi goreng dan Bu Parmi penjual barang kelontong mendapatkan bantuan berupa uang sebagai tambahan modal usaha. Namun, usul Pak Ali ini ditentang oleh Pak Doni dan Pak Badu karena tidak sesuai dengan pendapat mereka berdua.

Jawablah pertanyaan berikut ini!

  1. Apakah menurutmu sikap Kepala Desa mencerminkan sikap mengutamakan musyawarah dan mufakat? Mengapa? Kepala desa telah menunjukan sikap mengutamakan musyawarah mufakat dengan mengadakan rapat untuk menentukan jenis bantuan yang akan diberikan kepada warga.
  2. Bagaimana pendapatmu tentang sikap Pak Doni dan Pak Badu? Pak Doni dan Pak Badu seharusnya tidak boleh memaksakan pendapatnya dan harus menghargai orang lain.
  3. Bagaimana pendapatmu tentang sikap Pak Ali? Pak Ali sudah menyampaikan pendapatnya dengan baik. Pak Ali memberikan penjelasan yang lengkap beserta alasan-alasan mengapa dia menyampaikan pendapat seperti itu.
  4. Tuliskan paling sedikit dua cara yang dapat kamu lakukan untuk menghargai orang lain! Untuk menghargai orang lain dapat dilakukan dengan : Pertama tidak memotong pembicaraan orang yang sedang menyampaikan pendapat. Kedua tidak memaksakan pendapat kita. Ketiga adalah menghrgai pendapat orang lain dan tidak boleh menganggap pendapat sendiri adalah pendapat terbaik.


Pada dasarnya ada dua cara pengambilan keputusan dalam musyawarah, yaitu mufakat dan voting (pemungutan suara). Cara voting dilakukan bila mufakat tidak dapat dicapai. jadi, voting merupakan alternatif terakhir untuk pengambilan keputusan dalam musyawarah.

Cara  menyelesaikan masalah bersama dengan musyawarah untuk mufakat - merupakan budaya Bangsa Indonesia yang luhur, sejak dahulu bangsa Indonesia dalam menyelesaikan suatu masalah yang menyangkut kepentingan orang banyak selalu dengan cara musyawarah mufakat. Hingga saat ini budaya musyawarah masih dilakukan oleh bangsa Indonesia.
Powered by Blogger.