Tema 6
Pencak Silat
Seni bela diri merupakan satu kesenian
yang timbul sebagai satu cara seseorang mempertahankan / membela diri.
Pada dasarnya, manusia mempunyai insting untuk selalu melindungi diri
dan hidupnya. Keamanan dan perlindungan lebih banyak berada di tangan
kita sendiri. Kita tidak bisa mengharapkan bantuan orang lain karena
mereka juga dalam posisi yang sama. Jadi sebaiknya kita berusaha
meningkatkan perlindungan pada diri kita sendiri. Berlatih beladiri itu
penting, sebab kita bisa melawan orang yang berlaku jahat kepada kita.
Pencak silat atau silat adalah suatu seni bela diri traadisional yang
berasal dari Indonesia. Istilah silat dikenal secara luas di Asia
Tenggara, akan tetapi khusus di Indonesia istilah yang digunakan adalah
pencak silat.
Teknik Dasar Olah Raga Beladiri
Pembentukan sikap pada bela diri merupakan dasar dari pembentukan gerak yang meliputi pembentukan sikap jasmaniah dan sikap rohaniah. Pembentukkan sikap jasmaniah merupakan kesiapan fisik dalam melakukan gerakan-gerakan bela diri dengan teknik yang baik. Sedangkan kesiapan rohaniah adalah keiapan dalam mental, pikiran, waspada, siaga, praktis dan efisien. Beberapa sikap jasmaniah dalam bela diri antara lain sikap berdiri, sikap kuda-kuda, dan sikap duduk.
1. Sikap Berdiri atau Pasang
Merupakan sikap siaga untuk melakukan pembelaan terhadap serangan dan dilakukan pada awal atau akhir rangkaian kegiatan. Ada 3 sikap pasang dalam pencak silat yaitu sikap pasang atas, tengah, dan bawah.
Sikap pasang atas dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : berdiri dengan kaki ditempatkan di depan, dan lutut agak ditekuk dan kaki yang lain di belakang, berat badan ditumpukan pada kaki yang berada di depan, kedua tangan melakukan sikap pasang di depan badan, pandangan mengarah lurus ke depan.
2. Sikap Kuda Kuda
Kuda-kuda adalah suatu posisi dimana kaki menapak untuk memperkuat posisi tubuh, agar tidak mudah dijatuhkan olaeh lawan, disamping itu kuda-kuda juga sangat penting untuk menahan dorongan dari lawan dan menjadi dasar titik tolak serangan.. Kuda-kuda sangat penting dalam beladiri, karena merupakan pondasi dalam setiap serangan atau bertahan. Dalam olah raga lain, kuda-kuda jg penting untuk keseimbangan dan juga menahan tubuh agar tidak mudah jatuh. Beberapa jenis sikap kuda-kuda antara lain sebagai berikut :
Kuda-kuda adalah suatu posisi dimana kaki menapak untuk memperkuat posisi tubuh, agar tidak mudah dijatuhkan olaeh lawan, disamping itu kuda-kuda juga sangat penting untuk menahan dorongan dari lawan dan menjadi dasar titik tolak serangan.. Kuda-kuda sangat penting dalam beladiri, karena merupakan pondasi dalam setiap serangan atau bertahan. Dalam olah raga lain, kuda-kuda jg penting untuk keseimbangan dan juga menahan tubuh agar tidak mudah jatuh. Beberapa jenis sikap kuda-kuda antara lain sebagai berikut :
- Kuda-Kuda Depan. Kuda-kuda depan dibentuk dengan posisi kaki didepan ditekuk dan kaki belakang lurus, telapak kaki belakang serong ke arah luar, berat badan ditumpukan pada kaki depan, badan tegap dan pandangan kedepan.
- Kuda-Kuda Belakang. Berat badan kuda-kuda belakang di bentuk dengan bertumpu pada kaki belakang. Tumit yang dipakai sebagai tumpuan tegak dengan panggul, badan agak condong ke depan, kaki depan di injit dengan, menapak dengan tumit atau ujung kaki.
- Kuda-Kuda Tengah Dibentuk dengan kedua kaki ditekukan dengan titik berat badan berada ditengah.
- Kuda-kuda samping.Kuda-kuda ini dilakukan dengan cara 1 kaki ditekuk dan kaki yang lain lurus ke samping, berat badan pada kaki yang ditekuk, bahu sejajar atau segaris dengan kaki.
- Kuda-Kuda Silang Depan. Kuda-kuda silang dibentuk dengan menginjakkan 1 kaki ke depan atau kebelakang kaki yang lain, berat badan ditumpukan pada 1 kaki, kaki yang lain ringan sentuhan dengan ibu atau ujung jari kaki.
- Kuda-Kuda Silang Belakang. Kuda-kuda silang belakang yaitu kuda-kuda dengan salah satu kaki berada di belakang dengan keadaan menyilang dan kaki di tumpukan ke belakang,badan tetap lurus agar tidak jatuh saat melakukan gerakan tersebut.
- Keseimbangan tubuh
- Kekuatan dan kelenturan kaki
- Posisi kaki yang benar
Sikap duduk dibagi menjadi empat sikap duduk yaitu sikap duduk, sikap sila, sikap simpuh, dan sikap sempok.
- Sikap duduk dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : pandangan lurus ke depan badan tegak dan pantat menempel dengan lantai, kedua tungkai dengan lutut ditekuk sehingga tonjolan lutut mengarah ke depan, kedua lengan di depan badan dengan siku bengkok.
- Sikap sila dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :pandangan lurus ke depan, badan tegak, pantat menempel dengan lantai, kedua kaki disilang di depan badan, kedua telapak tangan menopang di atas lutut.
- Sikap simpuh dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : pandangan lurus ke depan badan tegak, kedua lutut bertumpu pada lantai dan kedua tungkai bagian bawah dilipat ke bagian belakang ujung kaki rapat dan tumit berada di atas, kedua telapak tangan menopang di atas paha
- Sikap sempok dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : badan tegak dan pandangan lurus ke depan, salah satu tungkai dilipat di bawah pantat dan tungkai yang lain ditekuk di atas, kedua telapak tangan dirapatkan di depan dada dengan ujung jari mengarah ke atas.
Sikap berbaring digunakan untuk menjatuhkan diri dan merupakan sikap pembelaan. Sikap berbaring dibagi menjadi tiga bagian yaitu sikap telentang, miring, dan telungkup.
- Sikap berbaring telentang dilakukan dengan cara sebagai berikut : sikap badan telentang dan pandangan mengarak ke atas depan, satu tungkai ditekuk dan tungkai lainnya lurus, satu telapak tangan ditopang di dada dengan siku bengkok dan lengan yang lain diletakan di samping badan dengan telapak tangan mengarah ke ke bawah.
- Sikap berbaring miring dilakukan dengan cara sebagai berikut : sikap badan miring dengan kepala diangkat dan pandangan lurus ke depan, tungkai yang berada di bagian bawah lurus dan tungkai yang berada di atas menjorok ke depan dengan lutut ditekuk, posisi lengan yang di bawah bertumpu pada lantai sedangkan posisi lengan yang berada di atas menempel di samping badan dengan siku bengkok.
- Sikap berbaring telungkup dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : sikap badan telungkup dengan kepala diangkat pandangan lurus ke depan, kedua tungkai lurus dengan ujung kaki menempel dengan lantai, kedua telapak tangan di samping badan dengan siku bengkok dan lengan bawah rapat dengan lantai.