pai52
Iman Kepada Rasul-rasul Allah.
Pengertian Nabi dan Rasul
Sebagai orang beriman kita harus percaya bahwa para nabi dan rasul adalah utusan Allah. Keimanan kita kepada para nabi dan rasul Allah bisa dibuktikan dengan mempercayai kenabian dan kerasulannya, melaksanaan ajarannya, menjauhi larangannya serta menjadikannya sebagai teladan dalam kehidupan. Iman kepada nabi dan rasul Allah merupakan rukun iman yang keempat.
Antara nabi dan rasul memiliki pengertian yang berbeda. Nabi adalah laki-laki pilihan Allah yang diberi wahyu untuk dirinya sendiri dan tidak wajib menyampaikannya pada orang lain. Sedangkan rasul adalah laki-laki pilihan Allah yang diberi wahyu untuk dirinya sendiri dan wajib menyampaikannya pada orang lain. Dari perbedaan pengertian tersebut memunculkan empat perbedaan antara nabi dan rasul sebagaimana dalam tabel di bawah ini.
Adapun persamaan nabi dan rasul Allah yaitu mereka laki-laki, mendapat wahyu Allah, mengesakan Allah, memiliki sifat maksum atau terjaga dari perbuatan tercela dan dosa. Mereka juga sama-sama memiliki keimanan yang tinggi. Kehidupan nabi dan rasul sebagaimana manusia biasa, mereka juga makan, minum, bekerja, berkeluarga, sakit maupun bermasyarakat.
Nama-Nama Rasul Allah
Jumlah nabi dan rasul itu sangat banyak dan hanya Allah sendiri yang mengetahui berapa banyaknya. Dalam catatan sejarah islam jumlah seluruh nabi adalah 124. 000 orang dan yang menjadi rasul sebanyak 313 orang. Dari jumlah tersebut rasul yang wajib kita ketahui dan imani berjumlah 25 orang. Nama-nama mereka tercantum dalam Al Quran, yaitu:
Nama-Nama Rasul Ulul Azmi
Di antara rasul-rasul Allah ada 5 rasul yang mendapat gelar ulul azmi. Ulul azmi adalah rasul yang memiliki ketabahan luar biasa dalam menyampaikan dakwah kepada umatnya dibandingkan dengan rasul-rasul yang lain.
Kelima rasul ulul azmi tersebut adalah:
Keimanan kita kepada para nabi dan rasul Allah bisa dibuktikan dengan mempercayai kenabian dan kerasulannya, melaksanaan ajarannya, menjauhi larangannya serta menjadikannya sebagai teladan dalam kehidupan. Keteladanan yang dapat diambil dari para rasul Allah adalah sifat-sifatnya, baik sifat wajib maupun sifat mustahil. Sifat wajib rasul adalah sifat yang pasti dimiliki oleh para rasul Allah, jumlahnya ada 4. Sedangkan sifat mustahil merupakan kebalikan dari sifat wajib, yaitu sifat yang tidak mungkin dimiliki oleh para rasul Allah, jumlahnya juga ada 4.
Mukjizat Para Rasul Allah.
Para rasul, termasuk rasul ulul azmi, dalam berdakwah dibekali mukjizat oleh Allah agar umatnya mempercayainya sebagai rasul Allah. Mukjizat adalah kemampuan luar biasa yang dimiliki oleh para rasul Allah untuk melemahkan musuh-musuhnya. Di antara mukjizat para rasul adalah sebagai berikut:
Sebagai orang beriman kita harus percaya bahwa para nabi dan rasul adalah utusan Allah. Keimanan kita kepada para nabi dan rasul Allah bisa dibuktikan dengan mempercayai kenabian dan kerasulannya, melaksanaan ajarannya, menjauhi larangannya serta menjadikannya sebagai teladan dalam kehidupan. Iman kepada nabi dan rasul Allah merupakan rukun iman yang keempat.
Antara nabi dan rasul memiliki pengertian yang berbeda. Nabi adalah laki-laki pilihan Allah yang diberi wahyu untuk dirinya sendiri dan tidak wajib menyampaikannya pada orang lain. Sedangkan rasul adalah laki-laki pilihan Allah yang diberi wahyu untuk dirinya sendiri dan wajib menyampaikannya pada orang lain. Dari perbedaan pengertian tersebut memunculkan empat perbedaan antara nabi dan rasul sebagaimana dalam tabel di bawah ini.
No
|
Nabi
|
Rasul
|
1
|
Belum tentu rasul | Pasti |
2
|
Tidak memiliki sifat tablig | Memiliki sifat tablig |
3
|
Wahyu hanya untuk dirinya sendiri | Wahyu untuk dirinya sendiri dan umatnya |
4
|
Tidak punya umat | Memiliki umat |
Adapun persamaan nabi dan rasul Allah yaitu mereka laki-laki, mendapat wahyu Allah, mengesakan Allah, memiliki sifat maksum atau terjaga dari perbuatan tercela dan dosa. Mereka juga sama-sama memiliki keimanan yang tinggi. Kehidupan nabi dan rasul sebagaimana manusia biasa, mereka juga makan, minum, bekerja, berkeluarga, sakit maupun bermasyarakat.
Nama-Nama Rasul Allah
Jumlah nabi dan rasul itu sangat banyak dan hanya Allah sendiri yang mengetahui berapa banyaknya. Dalam catatan sejarah islam jumlah seluruh nabi adalah 124. 000 orang dan yang menjadi rasul sebanyak 313 orang. Dari jumlah tersebut rasul yang wajib kita ketahui dan imani berjumlah 25 orang. Nama-nama mereka tercantum dalam Al Quran, yaitu:
- Nabi Adam a.s. 11. Nabi Yusuf a.s. 21. Nabi Yunus a.s.
- Nabi Idris a.s. 12. Nabi Ayyub a.s. 22. Nabi Zakaria a.s.
- Nabi Nuh a.s. 13. Nabi Syu’aib a.s. 23. Nabi Yahya a.s.
- Nabi Hud a.s. 14. Nabi Harun a.s. 24. Nabi Isa a.s.
- Nabi Salih a.s. 15. Nabi Musa a.s. 25. Nabi Muhammad s.a.w.
- Nabi Ibrahim a.s. 16. Nabi Ilyas a.s.
- Nabi Luth a.s. 17. Nabi Ilyasa’ a.s.
- Nabi Ismail a.s. 18. Nabi Zulkifli a.s.
- Nabi Ishaq a.s. 19. Nabi Dawud a.s.
Nama-Nama Rasul Ulul Azmi
Di antara rasul-rasul Allah ada 5 rasul yang mendapat gelar ulul azmi. Ulul azmi adalah rasul yang memiliki ketabahan luar biasa dalam menyampaikan dakwah kepada umatnya dibandingkan dengan rasul-rasul yang lain.
Kelima rasul ulul azmi tersebut adalah:
- Nuh a.s.
- Ibrahim a.s.
- Musa a.s.
- Isa a.s
- Muhammad s.a.w.
Keimanan kita kepada para nabi dan rasul Allah bisa dibuktikan dengan mempercayai kenabian dan kerasulannya, melaksanaan ajarannya, menjauhi larangannya serta menjadikannya sebagai teladan dalam kehidupan. Keteladanan yang dapat diambil dari para rasul Allah adalah sifat-sifatnya, baik sifat wajib maupun sifat mustahil. Sifat wajib rasul adalah sifat yang pasti dimiliki oleh para rasul Allah, jumlahnya ada 4. Sedangkan sifat mustahil merupakan kebalikan dari sifat wajib, yaitu sifat yang tidak mungkin dimiliki oleh para rasul Allah, jumlahnya juga ada 4.
No | Sifat wajib | Arti sifat wajib |
1 | Sidiq | Benar/ jujur |
2 | Amanah | Dapat dipercaya |
3 | Tablig | Menyampaikan |
4 | Fatanah | Cerdas |
No | Sifat mustahil | Arti sifat mustahil |
1 | Kizib | Dusta/ bohong |
2 | Khianat | Tidak dapat dipercaya |
3 | Kitman | Menyembunyikan |
Baladah | Bodoh |
Mukjizat Para Rasul Allah.
Para rasul, termasuk rasul ulul azmi, dalam berdakwah dibekali mukjizat oleh Allah agar umatnya mempercayainya sebagai rasul Allah. Mukjizat adalah kemampuan luar biasa yang dimiliki oleh para rasul Allah untuk melemahkan musuh-musuhnya. Di antara mukjizat para rasul adalah sebagai berikut:
- Nabi Nuh dapat membuat perahu besar untuk memuat umatnya yang beriman serta berpasang-pasang hewan. Selain itu Nabi Nuh juga dapat mendatangkan banjir yang sangat besar.
- Nabi Ibrahim tidak hangus dalam kobaran api saat dibakar oleh raja Namrud
- Nabi Musa tangannya dapat mengeluarkan cahaya, tongkatnya dapat berubah menjadi ular besar serta dapat membelah laut merah menjadi jalan
- Nabi Isa dapat membuat burung yang bisa terbang dari tanah, menyembuhkan orang buta, menyembuhkan penyakit kusta, menghidupkan orang mati, menurunkan makanan dari langit
- Nabi Salih dapat mengeluarkan unta dari batu
- Nabi Sulaiman dapat berbicara dengan hewan
- Nabi Yunus tidak mati ketika dimakan ikan hiu
- Nabi Muhammad SAW dapat membelah bulan sehingga tampak menjadi dua, jari-jari tangannya dapat mengeluarkan air dan diminum oleh para sahabat, isra’ mi’raj, dan jika dia berjalan selalu diikuti awan. Al Qur’an merupakan mu’jizat terbesar Nabi Muhammad yang tidak dapat ditiru dan akan terjaga keasliannya sampai akhir zaman
- Nabi Ibrahim diberi gelar khalilullah yang artinya kekasih Allah.
- Nabi Musa bergelar kalimullah yang berarti nabi yang pernah diajak bicara langsung oleh Allah
- Nabi Muhammad disebut khatamul anbiya’ wal mursalin yang artinya penutup para nabi dan rasul. Selain itu juga dijuluki sebagai uswatun hasanah, artinya contoh atau teladan yang baik.