Iman Kepada Kitab Allah

Nama-nama Kitab Allah

Beriman kepada kitab-kitab Allah merupakan rukun iman ke tiga. Kitab Allah adalah wahyu Allah yang diturunkan kepada para rasul penerimanya dan telah dibukukan. Sedangkan wahyu Allah yang diterimakan kepada para rasul dan belum dibukukan disebut suhuf. Di antara para rasul penerima suhuf adalah Nabi Ibrahim dan Nabi Musa.

Umat Islam wajib percaya dan meyakini dengan sungguh-sungguh bahwa semua kitab yang telah diturunkan Allah kepada para Rasul-Nya pasti benar.
“Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah kamu sekalian beriman kepada Allah dan rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada rasul-Nya dan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya (QS. An-Nisa’:136).

Kitab-kitab yang dimaksud ayat di atas berisi peraturan, ketentuan, perintah dan larangan yang dijadikan pedoman bagi umat manusia dalam menjalankan kehidupan agar tercapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Kitab-kitab Allah diturunkan pada masa yang berlainan, namun di dalamnya terkandung ajaran pokok yang sama, yaitu ajaran tauhid atau ajaran tentang keesaan Allah. Yang berbeda hanyalah dalam hal syariat yang disesuaikan dengan zaman dan keadaan umat pada waktu itu.

Adapun kitab-kitab Allah yang wajib kita imani ada 4, yaitu:
  1. Taurat
  2. Zabur
  3. Injil
  4. Al Quran
Nama Rasul yang Menerima Kitab-kitab Allah

Di antara rasul Allah yang menerima kitab ada empat (4) yaitu:
a. Nabi Musa AS

Nabi Musa AS menerima kitab Taurat dalam bahasa Ibrani sebagai pedoman hidup bagi kaum Bani Israil.
Firman Allah swt:

“Sesungguhnya Kami telah menurunkan kitab Taurat di dalamnya (ada )petunjuk dan cahaya(yang menerangi)”…( Q.S Al-Ma’idah: 44).

Saat ini Taurat asli yang berisikan akidah dan hukum-hukum syariat sudah tidak ada lagi. Yang beredar di kalangan orang-orang Yahudi saat ini bukanlah Taurat asli, melainkan palsu. Sebab mereka telah melakukan perubahan-perubahan isinya (ajarannya). Para ulama pun sepakat bahwa Taurat yang murni sudah tidak ada lagi. Taurat yang beredar sekarang lebih tepat dikatakan sebagai karangan atau tulisan orang-orang Yahudi pada waktu dan masa yang berbeda.

Allah berfirman:

“Yaitu orang-orang Yahudi mereka mengubah perkataan dari tempat-tempatnya (QS. An-Nisa’46).

b. Nabi Dawud AS

Kitab zabur diwahyukan Allah kepada nabi Dawud dalam bahasa Qibti dan diperuntukkan bagi Bani Israil. Nabi Dawud hanya diperintahkan oleh Allah SWT untuk mengikuti syariat Nabi Musa. Maka pokok ajaran kitab Zabur berisi tentang zikir, nasihat dan hikmah, tidak memuat syariat.
Firman Allah:
“Dan kami berikan Zabur kepada Daud a.s“(al-Isra’ : 55) 


c. Nabi Isa AS
Allah menurunkan sebuah kitab kepada Nabi Isa diperuntukkan bagi Bani Israil, yaitu kitab Injil. Kitab Injil yang asli memuat keterangan-keterangan yang benar dan nyata yaitu perintah-perintah Allah SWT agar manusia mengesakan-Nya dan tidak menyekutukan- Nya dengan suatu apapun. Injil juga menjelaskan bahwa di akhir zaman akan lahir Nabi yang terakhir.

Artinya: “Dan Kami telah memberikan kepadanya (Isa) kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi)” …(al-Maidah 46)

d. Nabi Muhammad SAW
Nabi Muhammad sebagai nabi terakhir diberi wahyu oleh Allah berupa kitab Al Quran. Al Quran merupakan kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad melalui perantara malaikat Jibril dalam bahasa Arab dan diperuntukkan bagi seluruh umat manusia di dunia. Membaca Al Quran merupakan ibadah dan akan memberi syafaat bagi para pembacanya di akhirat kelak. Al Quran juga merupakan mukjizat Nabi Muhammad yang terbesar. Al Quran termasuk mukjizat sebab mampu melemahkan orang-orang kafir Quraisy yang senang membuat syair. Syair-syair yang dibuat oleh orang kafir Quraisy ketika itu tidak mampu menyaingi keindahan lafaz-lafaz Al Quran.

Menjelaskan Al Quran sebagai Kitab Suci Terakhir

Al Quran berasal dari bahasa Arab “qara’a” yang berarti bacaan. Al Quran merupakan wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad sebagai kitab suci yang terakhir, jika membacanya merupakan ibadah, diturunkan dengan perantaraan malaikat jibril, sebagai petunjuk bagi kehidupan manusia untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Al Quran merupakan penyempurna bagi kitab-kitab terdahulu sehingga dapat disimpulkan bahwa isi dari Al Quran tidak bertentangan dengan kitab-kitab terdahulu. Sebaliknya isi dari kitab-kitab terdahulu terkandung dalam Al Quran.

Al Qur’an turun pertama kali pada tanggal 17 Ramadan/ 6 Agustus 610 M ketika Nabi Muhammad berusia 40 tahun. Turunnya Al Quran kepada Nabi Muhammad merupakan pertanda diangkatnya beliau menjadi Rasul Allah. Wahyu yang pertama turun adalah Q.S. Al Alaq ayat 1-5. Ayat ini turun di Gua Hira (Jabal Nur) ketika Nabi Muhammad sedang berkhalwat. Hari turunnya wahyu Al Qur’an pertama kali dinamakan nuzulul quran. Sedangkan ayat yang terakhir turun adalah surat Al Maidah ayat 3. Ayat ini turun pada peristiwa haji wada’ (haji perpisahan).

Al Quran turun secara mutawatir (berangsur-angsur) selama 22 ahun 2 bulan 22 hari, yaitu 13 tahun di Mekah dan 10 tahun di Madinah. Ayat yang turun di Mekah dinamakan surat Makiyah dan ayat yang turun di Madinah dinamakan surat Madaniyah. Diturunkannya Al Quran secara berangsur-angsur dengan tujuan agar Nabi Muhammmad dan para sahabatnya mudah menghafal ayat-ayatnya. Selain itu ayat Al Quran turun sedikit demi sedikit karena untuk menjawab setiap persoalan yang muncul. Jika ada permasalahan maka barulah turun ayat untuk menjawab persoalan tersebut. Al Qur’an terdiri dari 30 juz, 114 surat, 6236 ayat.

Al Quran memiliki beberapa nama, yaitu:
  1. Az Zikr artinya  peringatan
  2. As Syifa artinya obat/ penawar
  3. Al Huda artinya petunjuk
  4. Al Bayan artinya penjelas
  5. An Nur artinya cahaya
  6. Al Kitab artinya tulisan
  7. Al Furqan artinya pembeda
  8. Al Hakim artinya pemutus perkara
Sebagai pedoman hidup manusia yang telah disempurnakan, isi Al Quran sangat  lengkap meliputi seluruh aspek kehidupan. Kandungan Al Qur’an:
  1. Keimanan/ tauhid yaitu Al Quran berisi tentang Allah, Malaikat, Kitab Allah, Nabi dan Rasul Hari kiamat serta qada dan qadar.
  2. Ibadah. Manusia diciptakan tidak lain hanyalah untuk menyembah Allah. Tata cara ibadah ini telah diatur dalam Al Quran. Misalnya ibadah salat, zakat, puasa dan haji. Bahkan tata cara bersuci pun diatur dalam Al Quran.
  3. Ilmu pengetahuan. Dalam Al Quran banyak memuat ilmu pengetahuan yang mendukung kemajuan teknologi saat ini. Selain itu juga memuat ilmu-ilmu kesehatan, astronomi, pertanian dan sebagainya.
  4. Hukum. Hukum-hukum dalam kehidupan manusia telah diatur secara jelas, misalkan saja hukum perkawinan, jual beli, mencuri, berzina dan masih banyak lagi
  5. Berita. Al Quran telah menggambarkan kehidupan yang akan dialami manusia kelak di akhirat, di mana orang yang beriman akan masuk surga dan orang yang ingkar terhadap Allah akan dimasukkan ke neraka.
  6. Sejarah. Kisah mengenai para Nabi, orang-orang saleh maupun orang-orang yang mendurhakai Allah telah dimuat dalam Al Quran yang dapat kita ambil hikmahnya sebagai teladan dalam kehidupan.
Adab membaca Al Quran:
  1. Suci badan, tempat dan pakaian dari hadas dan najis
  2. Berwudu lebih dahulu
  3. Menghadap kiblat
  4. Membersihkan mulut terlebih dahulu
  5. Membaca ta’awuz (auzubillahi minasy syaitanir rajim) dan basmalah
  6. Membaca dengan tartil
  7. Tidak sambil bergurau
  8. Setelah selesai membaca tasdiq (sadaqallahul azim)
Sumber: damaruta.blogspot.com dari sooal.blogspot.com
Powered by Blogger.