IPS 5
ktsp5
ktsp5-ips-2
Peristiwa Sekitar Proklamasi Kemerdekaan
A. Persiapan Kemerdekaan Indonesia
Proses persiapan kemerdekaan Indonesia diawali dengan adanya janji kemerdekaan yang dikeluarkan oleh Perdana Menteri Jepng Kaiso pada tanggal 9 September 1944. Sejak dikeluarkan janji itu, kantor-kantor pemerintahan diperbolehkan mengibarkan bendera merah putih dan menggunakan bahasa Indonesia di tempat-tempat umum, seperti kantor, sekolah, dan media massa. Untuk merealisasikan janji kemerdekaan tersebut maka pada tanggal 1 Maret 1945 Jepang mengumumkan dibentuknya Dokuritsu Junbi Cosakai atau Badan Penyidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan kemudian dinganti menjadi Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI)
1. Badan Penyidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI)
BPUPKI dibentuk dengan tujuan untuk mempelajari dan menyelidiki hal-hal yang dibutuhkan dalam usaha pembentukan Negara Indonesia merdeka. BPUPKI dipimpin oleh Dr. Radjiman Wediodiningrat.
BPUPKI beranggotakan 63 orang. Badan ini dipimpin oleh seorang ketua, dan ketua muda, seorang sekretaris, dan 60 orang anggota. Pengangkatan dan pengumuman anggota BPUPKI dilakukan pada tanggal 29 April 1945. Selama aktif, BPUPKI beberapa kali melaksanakan sidang, yaitu:
2. Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI)
PPKI dalam bahasa Jepang disebut Dokuritsu Junbi Inkai. Pembentukan PPKI disetujui pemerintah Jepang pada tanggal 7 Agustus 1945. Pelantikan secara simbolis PPKI dilakukan oleh Jenderal Terauchi di Dallat, Saigon, Vietnam.
PPKI beranggotakan 21 orang. PPKI diketuai oleh Ir. Soekarno, dan Drs. Muh Hatta sebagia wakil ketua.
Tugas PPKI adalah:
Untuk mempercepat perang antara Jepang melawan Sekutu, maka pada tanggal 6 dan 9 Agustus 1945 Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di kota Hiroshima dan Nagasaki. Kemudian pada tanggal 14 Agustus 1945, Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu.
Menyerahnya Jepang atas Sekutu yang diumumkan oleh Kaisar Hirohito melalui radio, mengakibatkan Jepang tidak dapat meneruskan janji atau usahanya mengenai kemerdekaan Indonesia.
Sementara itu, Sutan Syahrir sebagai seorang yang mewakili pemuda Indonesia merasa gelisah. Setelah mendengar berita tersebut Sutan Syahrir mendesak Soekarno Hatta untuk segera memproklamirkan kemerdekaan Indonesia. Namun, permintaan tersebut ditolak. Peristiwa tersebut mengawali terjadinya peristiwa-peristiwa penting lainnya menjelang Proklamasi, diantaranya:
1. Peristiwa Rengasdengklok
Dalam menentukan waktu proklamasi kemerdekaan Indonesia, terjadi perbedaan pendapat antara golongan tua dan golongan muda. Golongan tua: Ir. Soekarno, Drs. Muh Hatta, Mr. Ahmad Soebardjo, dan Dr. Radjiman Wedyodiningrat. Sementara golongan muda: Sutan Syahrir, Chaerul Saleh, Wikana dan Darwis. Golongan muda menuntut proklamasi dilaksanakan pada tanggal 16 Agustus 1945, namun tuntutan ini ditolak oleh golongan tua.
Tanggal 16 Agustus 1945 pukul 04.00 WIB, Ir. Soekarno dan Drs. Muh Hatta diculik dan dibawa ke Rengasdengklok oleh golongan muda yang dipimpin oleh Syodanco Singgih. Tujuan penculikan ini adalah agar Soekarno dan Hatta tidak terpengaruh oleh Jepang dan segera memproklamasikan Kemerdekaan.
2. Perumusan Teks Proklamasi
Pada tanggal 16 Agustus 1945 pukul 23.00 WIB, Ir. Soekarno, Drs. Muh Hatta, golongan muda, dan beberapa anggota PPKI melangsungkan pertemuan untuk membahas persiapan Proklamasi Kemerdekaan di rumah Laksamana Maeda, Jl. Imam Bonjol No. 1 Jakarta. Di tempat inilah kemudian naskah Proklamasi disusun. Teks proklamasi disusun oleh Ir. Soekarno, Drs. Muh Hatta dan Mr. Ahmad Soebardjo.
Ir. Soekarno menulis teks Proklamasi yang terdiri dari dua kalimat yang berbunyi: Kami bangsa Indonesia menyatakan Kemerdeaan Indonesia”. Kalimat ini dikutip oleh Mr. Ahmad Soebardjo dari Piagam Jakarta. Drs. Muh Hatta menyempurnakan dengan kalimat: “Hal-hal yang mengenai Pemindahan Kekuasaan dan lain-lain, diselenggarakan dengan cara saksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Naskah Proklamasi tersebut kemudian diketik oleh Sayuti Melik.
3. Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Hari. Jum’at tanggal 17 Agustus 1945 pukul 10.00 WIB, pembacaan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia oleh Soekarno-Hatta dimulai. Setelah pembacaan teks Proklamasi, dilaksanakan pengibaran bendera Merah Putih oleh S.Suhud dan Latief Hendraningrat yang diiringi lagu Indonesia Raya.
C. Tokoh-tokoh Penting dalam Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
a. Ir. Soekarno
Beliau lahir di Blitar, Jawa Timur pada tanggal 6 Juni 1901. Beliau adalah lulusan Technishe Hoge School (sekarang ITB) Bandung. Pada tanggal 4 Juli 1927, Soekarno mendirikan Partai Nasional Indonesia (PNI). Lewat pidato dan kritikannya yang tajam, Soekarno sering keluar masuk penjara pemerintahan Belanda. Bersama Drs. Muh Hatta, pada tanggal Agustus 1945, beliau memproklamasikan kemerdekaan, Soekarno menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia yang pertama. Ir. Soekarno wafat pada tanggal 21 Juni 1970 di Jakarta dan dimakamkan di Blitar, Jawa Timur.
b. Drs. Muh Hatta
Beliau lahir di Bukit Tinggi pada tanggal 12 Agustus 1902. Beliau lulusan dari Sekolah Tinggi Ekonomi Negeri Belanda. Muh Hatta aktif dalam organisasi Jong Sumatera dan ketika di Belanda beliau mendirikan organisasi Perhimpunan Indonesia (PI). Pada tanggal 17 Agustus 1945, beliau mendampingi Ir. Soekarno membaca teks Proklamasi. Muh Hatta juga dikenal sebagai Bapak Koperasi Indonesi. Muh Hatta wafat pada tanggal 14 Maret 1980 di Jakarta.
c. Mr. Ahmad Soebardjo
Ahmad Soebardjo terkenal sebagai konseptor dalam penulisan naskah teks proklamasi dan Pembukaan UUD 1945. Beliaulah yang menjamin Ir. Soekarno dan Muh. Hatta ketika terjadi peristiwa Rengasdengklok dengan nyawanya.
D. Menghargai Jasa Tokoh-tokoh Pejuang Kemerdekaan
Kemerdekaan yang kita peroleh bukan merupakan pemberian dari bangsa lain, namun kita peroleh dengan perjuangan para pahlawan yang rela mengorbankan jiwa, nyawa dan harta. Jasa-jasa para pahlawan tidak boleh kita abaikan begitu saja. Kita harus menghargai jasa-jasa para pahlawan.
Cara-cara yang dapat kita lakukan untuk menghargai jasa para pahlawan antara lain:
Proses persiapan kemerdekaan Indonesia diawali dengan adanya janji kemerdekaan yang dikeluarkan oleh Perdana Menteri Jepng Kaiso pada tanggal 9 September 1944. Sejak dikeluarkan janji itu, kantor-kantor pemerintahan diperbolehkan mengibarkan bendera merah putih dan menggunakan bahasa Indonesia di tempat-tempat umum, seperti kantor, sekolah, dan media massa. Untuk merealisasikan janji kemerdekaan tersebut maka pada tanggal 1 Maret 1945 Jepang mengumumkan dibentuknya Dokuritsu Junbi Cosakai atau Badan Penyidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan kemudian dinganti menjadi Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI)
1. Badan Penyidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI)
BPUPKI dibentuk dengan tujuan untuk mempelajari dan menyelidiki hal-hal yang dibutuhkan dalam usaha pembentukan Negara Indonesia merdeka. BPUPKI dipimpin oleh Dr. Radjiman Wediodiningrat.
BPUPKI beranggotakan 63 orang. Badan ini dipimpin oleh seorang ketua, dan ketua muda, seorang sekretaris, dan 60 orang anggota. Pengangkatan dan pengumuman anggota BPUPKI dilakukan pada tanggal 29 April 1945. Selama aktif, BPUPKI beberapa kali melaksanakan sidang, yaitu:
- Sidang tanggal 29 Mei – 1 Juni 1945. Sidang ini membahas tentang dasar negara Indonesia. Rancangan Dasar Negara yang dibahas dikemukakan oleh Mr. Muh Yamin (29 Mei), Prof Dr. Supomo (30 Mei), dan Ir. Soekarno (1 Juni). Rancangan Dasar Negara yang diajukan oleh Soekarno diberi nama Pancasila.
- Sidang tanggal 22 Juni 1945 yang berhasil menyusun Piagam Jakarta
- Sidang tanggal 10-16 Juli 1945 berhasil menyusun Rancangan Undang-Undang Dasar
2. Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI)
PPKI dalam bahasa Jepang disebut Dokuritsu Junbi Inkai. Pembentukan PPKI disetujui pemerintah Jepang pada tanggal 7 Agustus 1945. Pelantikan secara simbolis PPKI dilakukan oleh Jenderal Terauchi di Dallat, Saigon, Vietnam.
PPKI beranggotakan 21 orang. PPKI diketuai oleh Ir. Soekarno, dan Drs. Muh Hatta sebagia wakil ketua.
Tugas PPKI adalah:
- Menyelesaikan dan mengesahkan Rancangan Undang-Undang Dasar yang telah disiapkan oleh BPUPKI
- Memutuskan cara pelaksanaan pernyataan kemerdekaan Indonesia pada saatnya nanti.
- PPKI bersidang 3 kali yaitu:
- Sidang pertama, 18 Agustus 1945. Sidang pertama ini mengesahkan UUD 45, memilih presiden dan wakil presiden, dan menetapkan Komite Nasional sebagai pembantu presiden sebelum terbentuknya MPR.
- Sidang kedua, 19 Agustus 1945. Sidang kedua menghasilkan pembentukan KNIP, menetapkan kabinet (12 menteri departemen), dan pembagian wilayah menjadi 8 provinsi.
- Sidang ketiga, 22 Agustus 1945. Sidang ketiga berisi tentang pembentukan kepengurusan KNIP dan Badan Keamanan Rakyat (BKR).
Untuk mempercepat perang antara Jepang melawan Sekutu, maka pada tanggal 6 dan 9 Agustus 1945 Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di kota Hiroshima dan Nagasaki. Kemudian pada tanggal 14 Agustus 1945, Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu.
Menyerahnya Jepang atas Sekutu yang diumumkan oleh Kaisar Hirohito melalui radio, mengakibatkan Jepang tidak dapat meneruskan janji atau usahanya mengenai kemerdekaan Indonesia.
Sementara itu, Sutan Syahrir sebagai seorang yang mewakili pemuda Indonesia merasa gelisah. Setelah mendengar berita tersebut Sutan Syahrir mendesak Soekarno Hatta untuk segera memproklamirkan kemerdekaan Indonesia. Namun, permintaan tersebut ditolak. Peristiwa tersebut mengawali terjadinya peristiwa-peristiwa penting lainnya menjelang Proklamasi, diantaranya:
1. Peristiwa Rengasdengklok
Dalam menentukan waktu proklamasi kemerdekaan Indonesia, terjadi perbedaan pendapat antara golongan tua dan golongan muda. Golongan tua: Ir. Soekarno, Drs. Muh Hatta, Mr. Ahmad Soebardjo, dan Dr. Radjiman Wedyodiningrat. Sementara golongan muda: Sutan Syahrir, Chaerul Saleh, Wikana dan Darwis. Golongan muda menuntut proklamasi dilaksanakan pada tanggal 16 Agustus 1945, namun tuntutan ini ditolak oleh golongan tua.
Tanggal 16 Agustus 1945 pukul 04.00 WIB, Ir. Soekarno dan Drs. Muh Hatta diculik dan dibawa ke Rengasdengklok oleh golongan muda yang dipimpin oleh Syodanco Singgih. Tujuan penculikan ini adalah agar Soekarno dan Hatta tidak terpengaruh oleh Jepang dan segera memproklamasikan Kemerdekaan.
2. Perumusan Teks Proklamasi
Pada tanggal 16 Agustus 1945 pukul 23.00 WIB, Ir. Soekarno, Drs. Muh Hatta, golongan muda, dan beberapa anggota PPKI melangsungkan pertemuan untuk membahas persiapan Proklamasi Kemerdekaan di rumah Laksamana Maeda, Jl. Imam Bonjol No. 1 Jakarta. Di tempat inilah kemudian naskah Proklamasi disusun. Teks proklamasi disusun oleh Ir. Soekarno, Drs. Muh Hatta dan Mr. Ahmad Soebardjo.
Ir. Soekarno menulis teks Proklamasi yang terdiri dari dua kalimat yang berbunyi: Kami bangsa Indonesia menyatakan Kemerdeaan Indonesia”. Kalimat ini dikutip oleh Mr. Ahmad Soebardjo dari Piagam Jakarta. Drs. Muh Hatta menyempurnakan dengan kalimat: “Hal-hal yang mengenai Pemindahan Kekuasaan dan lain-lain, diselenggarakan dengan cara saksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Naskah Proklamasi tersebut kemudian diketik oleh Sayuti Melik.
3. Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Hari. Jum’at tanggal 17 Agustus 1945 pukul 10.00 WIB, pembacaan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia oleh Soekarno-Hatta dimulai. Setelah pembacaan teks Proklamasi, dilaksanakan pengibaran bendera Merah Putih oleh S.Suhud dan Latief Hendraningrat yang diiringi lagu Indonesia Raya.
C. Tokoh-tokoh Penting dalam Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
a. Ir. Soekarno
Beliau lahir di Blitar, Jawa Timur pada tanggal 6 Juni 1901. Beliau adalah lulusan Technishe Hoge School (sekarang ITB) Bandung. Pada tanggal 4 Juli 1927, Soekarno mendirikan Partai Nasional Indonesia (PNI). Lewat pidato dan kritikannya yang tajam, Soekarno sering keluar masuk penjara pemerintahan Belanda. Bersama Drs. Muh Hatta, pada tanggal Agustus 1945, beliau memproklamasikan kemerdekaan, Soekarno menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia yang pertama. Ir. Soekarno wafat pada tanggal 21 Juni 1970 di Jakarta dan dimakamkan di Blitar, Jawa Timur.
b. Drs. Muh Hatta
Beliau lahir di Bukit Tinggi pada tanggal 12 Agustus 1902. Beliau lulusan dari Sekolah Tinggi Ekonomi Negeri Belanda. Muh Hatta aktif dalam organisasi Jong Sumatera dan ketika di Belanda beliau mendirikan organisasi Perhimpunan Indonesia (PI). Pada tanggal 17 Agustus 1945, beliau mendampingi Ir. Soekarno membaca teks Proklamasi. Muh Hatta juga dikenal sebagai Bapak Koperasi Indonesi. Muh Hatta wafat pada tanggal 14 Maret 1980 di Jakarta.
c. Mr. Ahmad Soebardjo
Ahmad Soebardjo terkenal sebagai konseptor dalam penulisan naskah teks proklamasi dan Pembukaan UUD 1945. Beliaulah yang menjamin Ir. Soekarno dan Muh. Hatta ketika terjadi peristiwa Rengasdengklok dengan nyawanya.
D. Menghargai Jasa Tokoh-tokoh Pejuang Kemerdekaan
Kemerdekaan yang kita peroleh bukan merupakan pemberian dari bangsa lain, namun kita peroleh dengan perjuangan para pahlawan yang rela mengorbankan jiwa, nyawa dan harta. Jasa-jasa para pahlawan tidak boleh kita abaikan begitu saja. Kita harus menghargai jasa-jasa para pahlawan.
Cara-cara yang dapat kita lakukan untuk menghargai jasa para pahlawan antara lain:
- Sebagai seorang pelajar, kita harus rajin belajar untuk mengisi dan mempertahankan kemerdekaan.
- Meniru semangat patriotisme para pahlawan serta mempraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
- Melakukan ziarah ke makam pahlawan dan mendoakannya.