Pendudukan Jepang di Indonesia: Perlawanan Rakyat Terhadap Jepang

Perlawanan Rakyat Terhadap Jepang
Kekejaman Jepang menyebabkan bangsa Indonesia menderita. Oleh karena itu, timbullan berbagai pemberontakan rakyat Indonesia, antara lain:
a.    Perlawanan rakyat Aceh tahun 1942 di Cot Pileng dipimpin oleh Teuku Abdul Jalil dan 1944 di Mereudu.
b.    Perlawanan rakyat Biak, Irian Jaya tahun 1943.
c.    Perlawanan rakyat Pontianak, Kalimantan Barat tahun 1944. Di sana dibangun Monumen Mandor atau Pemakaman Mandor untuk mengenang jasa beribu-ribu orang yang dibunuh Jepang secara kejam.
d.    Perlawanan Rakyat Singaparna (Tasikmalaya), Jawa Barat Tahun 1944, dipimpin oleh K.H. Zainal Mustafa.
Pada tanggal 25 Oktober 1944, K.H. Zainal Mustafa dan 17 orang pengikutnya dibunuh secara kejam oleh Jepang. Jenazahna dimakamkan di Ancol, dan pada tanggal 25 Agustus 1973 kerangka jenazah mereka dipindahkan ke Taman Makam Pahlawan Sukamanah, Tasikmalaya.
e.    Pemberontakan PETA di Blitar
Pemberontakan PETA terjadi pada tanggal 14 Februari 1943 di bawah pimpinan Shodanco Supriyadi. Namun pemberontakan ini dapat diatasi oleh Jepang. Para pemimpinnya, seperti Muradi, Suparyono, Dr. Ismangil, Sudarmoo, Supriyadi dll dijatuhi hukuman mati. Tetapi Supriyadi dinyatakan hilang dan tidak hadir dalam persidangan.
Masih banyak lagi perlawanan-perlawanan yang dilakukan bangsa Indonesia terhadap Jepang. Banyak pemuda Indonesia yang berhasil menyusup sebagia pegawaia pada pusat propaganda Jepang (sekarang menjadi kantor Berita Antara), antara lain Adam Malik, Sukarni, Pandu Wiguna dll. Ada pula yang menjadi Anggota dinas angkatan laut Jepang seperti Achmad Subardjo, Sudiro, Wikans dll.
Powered by Blogger.