Tema 6
Memahami Sistem Peredaran Darah Pada Hewan
Setiap organisme
pasti melakukan kegiatan metabolisme di dalam tubuhnya. Baik organisme sel banyak ataukah sel tunggal.
Kegiatan metabolisme terjadi di salam sel. Untuk menjalankan proses
metabolisme dengan benar, sel dalam tubuh organisme memerlukan makanan
juga bahan lain yang berasal dari luar tubuh organisme agar bisa
menjalankan aktifitas kehidupan di dalam sel.
Untuk mengedarkan materi
tersebut, tubuh organisme telah mengenal sebuah sistem yang dikenal
dengan nama sirkulasi, dimana semua bahan-bahan yang dibutuhkan oleh
tubuh diedarkan. Sistem ini menggunakan darah sebagai alat
transportasinya, sehingga kemudian ia dikenal juga dengan nama sistem peredaran darah. Sisitem ini dimiliki oleh semua organisme, termasuk hewan. Apakah berbeda dengan sistem peredaran darah manusia? Simak uraian berikut ini.
Sistem
peredaran darah atau sistem sirkulasi memiliki fungsi antara lain
menjamin keberlangsungan kebutuhan rubuh terhadap nutrient juga oksigen,
sebagai sarana pembuangan senyawa atau zat yang merupakan hasil sisa
proses metabolisme, sebagai pengatur suhu di dalam tubuh serta
menstabilkan tekanan dari dalam. Sistem peredaran darah pada hewan
memiliki bentuk yang variatif, tergantung pada tingkatan kesempurnaan
tubuh hewan tersebut. Misalnya saja pada protozoa bersilia, ia
mengadakan sirkulasi tubuhnya dengan menggunakan sebuah organel bernama
khoanosit. Sementara itu organisme bernama Coelentrata , ia melakukan
sirkulasi dengan mengalirkan cairan menggunakan saluran yang khusus dan
terdapat pada gastrovaskuler dengan silia.
Sistem Peredaran Darah Terbuka
Sistem Peredaran Darah Terbuka
Secara umum, sistem peredaran darah
pada hewan dibagi atas dua bagian yakni peredaran darah tertutup dan
juga sistem peredaran darah terbuka. Pada sistem peredaran darah
terbuka, tekanan darah yang dihasilkan dari kontraksi jantung cukup
rendah sehingga sari makanan yang terdorong akan mengalir lebih lambat
dengan demikian yang tiba ke sel juga akan tebatas jumlahnya. Hal ini
akan berakibat pada aktifitas metabolisme yang ikut terbatas. Contoh
hewan yang tubuhnya menggunakan sistem peredaran darah terbuka ini
adalah molusca juga artropoda. Lebih spesifik lagi, contoh hewan dengan
sistem peredaran darah terbuka adalah cacing juga serangga seperti
belalang dan lain-lain.
Sistem Peredaran Darah Tertutup
Sementara itu, sistem peredaran darah
tertutup adalah sistem dimana jantung akan memompa darah secara
kontinyu atau terus menerus sehingga kemudian tekanan yang didapatkan
tetap stabil dan mendorong darah lebih kuat, keluar dari pembuluh darah
dan memasuki organ jantung dengan kecepatan yang baik. Secara umum,
dalam sistem peredaran darah tertutup, darah akan mengalir mulai dari
jantung menuju ke wilayah pembuluh kapiler dan kembali lagi pada organ
jantung si hewan. Sistem peredaran darah tertutup ini mempunyai sejumlah
kelebihan jika dibandingkan dengan sistem peredaran terbuka, di
antaranya peredaran darah di dalam tubuh lebih stabil sehigga tekanan
dalam pembuluh darah hewan juga ikut stabil.
Adapun hewan yang memiliki sisitem peredaran darah tertutup adalah vertebrata antara lain katak, ikan, reptil juga burung.
Adapun hewan yang memiliki sisitem peredaran darah tertutup adalah vertebrata antara lain katak, ikan, reptil juga burung.
1. Sistem Peredaran Darah pada Aves
Alat peredaran darah pada aves (burung) mirip dengan peredaran daran manusia. Alat peredaran darah pada burung terdiri atas jantung dan pembuluh darah. Sistem peredaran darahnya merupakan peredaran darah tertutup dan rangkap.
Jantung burung memiliki empat ruangan dengan sekat yang sempurna, yaitu serambi kanan, serambi kiri, bilik kanan, dan bilik kiri sehingga tidak terjadi percampuran antara darah yang banyak mengandung oksigen dan darah yang banyak mengandung karbon dioksida. Pembuluh darah dibedakan menjadi dua macam, yaitu pembuluh nadi (arteri) dan pembuluh balik (vena).
Pembuluh nadi menyalurkan darah dari jantung ke seluruh tubuh. Pembuluh balik menyalurkan darah dari seluruh tubuh kembali ke jantung. Pembuluh nadi yang besar disebut aorta. Pembuluh nadi tersebut kemudian bercabang-cabang menjadi pembuluh arteri yang lebih kecil.
Jantung burung memiliki empat ruangan dengan sekat yang sempurna, yaitu serambi kanan, serambi kiri, bilik kanan, dan bilik kiri sehingga tidak terjadi percampuran antara darah yang banyak mengandung oksigen dan darah yang banyak mengandung karbon dioksida. Pembuluh darah dibedakan menjadi dua macam, yaitu pembuluh nadi (arteri) dan pembuluh balik (vena).
Pembuluh nadi menyalurkan darah dari jantung ke seluruh tubuh. Pembuluh balik menyalurkan darah dari seluruh tubuh kembali ke jantung. Pembuluh nadi yang besar disebut aorta. Pembuluh nadi tersebut kemudian bercabang-cabang menjadi pembuluh arteri yang lebih kecil.
2. Sistem Peredaran Darah pada Reptilia
Salah satu contoh reptilia yang kita pelajari sistem peredaran
darahnya adalah kadal. Alat peredaran darah pada kadal terdiri atas
jantung dan pembuluh darah. Peredaran darah pada reptilia merupakan sistem peredaran darah ganda dan tertutup.
Jantung reptilia memiliki empat ruang, yaitu serambi kanan, serambi
kiri, bilik kanan, dan bilik kiri. Sekat antara bilik kiri dan bilik
kanan tidak sempurna.
Akan tetapi, terjadinya percampuran antara darah yang banyak mengandung
oksigen dan darah yang banyak mengandung karbon dioksida dapat
dihindari. Sebabnya ialah pada waktu bilik berkontraksi, sekat menutup
sehingga darah dari bilik kiri tidak bercampur dengan darah dan bilik
kanan. Reptilia pada umumnya mempunyai dua aorta, yaitu aorta kanan dan aorta kiri.
Aorta kanan adalah aorta yang keluar dari bilik kiri dan mengalirkan
darah ke seluruh tubuh. Aorta kiri yang keluar dari perbatasan bilik
kiri dan bilik kanan berfungsi mengalirkan darah ke tubuh bagian
belakang. Aorta kanan dan aorta kiri bertemu pada tubuh bagian belakang.
Darah dari seluruh tubuh yang kaya akan gas karbon dioksida dialirkan ke
serambi kanan. Darah dari serambi kanan mengalir ke bilik kanan dan
dipompa menuju paru-paru. Di dalam paru-paru, darah melepaskan karbon
dioksida dan mengikat oksigen dan udara yang masuk ke dalam gelembung
paru-paru. Darah dari paru-paru kemudian dialirkan ke serambi kiri
jantung, kemudian ke bilik kiri. Darah dari bilik kiri yang kaya oksigen
tersebut kemudian dibawa ke seluruh tubuh melalui pembuluh nadi.
3. Sistem Peredaran Darah pada Amfibi
a. Darah
Seperti halnya manusia, katak mempunyai darah yang terdiri dari
cairan plasma yang jernih dan sel-sel darah. Plasma darah sebagai
pembawa zat terlarut (pelarut) disusun oleh air, protein darah, dan
garam-garam mineral. Sel-sel darah berbentuk bulat panjang, pipih, dan
berinti, serta mengandung hemoglobin sebagai pengikat oksigen. Sel-sel
darah putih tidak berwarna, mempunyai inti, terdapat dalam berbagai
bentuk, dan dapat bergerak bebas (amoeboid).
b. Alas Peredaran Darah
Katak mempunyai jantung sebagai alat pemompa darah. Jantung katak memiliki tiga ruangan, yaitu serambi (atrium) kanan, serambi kiri, dan satu bilik (ventrikel). Atrium berdinding tipis, sedangkan ventrikel berdinding tebal dan berbentuk kerucut (ventrikulus cordis). Di bagian belakang atrium kanan jantung terdapat kantong tipis berbentuk segitiga yang disebut sinus venosus. Setiap ujung sinus venosus merupakan muara dari tiga buah pembuluh balik utama, yaitu vena pulmonalis, vena kava anterior, dan vena kava posterior.
Berdasarkan asal darahnya, pada katak terdapat tiga sistem pembuluh
darah balik, yaitu sistem vena kava, sistem vena pulmo kutaneus, dan
vena porta.
1. Sistem vena kava, terdiri atas vena kava anterior dan vena kava posterior yang dilalui darah dari bagian depan (kepala dan tungkai depan) dari bagian belakang (tungkai belakang)
. 2. Sistem vena pulmo kutaneus dilalui darah dan paru-paru dan kulit.
3.Sistem vena porta ialah vena-vena yang melewati beberapa organ (kelenjar pencernaan) sebelum memasuki jantung. Pada katak terdapat sistem porta hepatika yang membawa hasil pencernaan dari usus ke hati dan sistem porta renalis yang membawa darah dari tungkai belakang atau ekor ke ginjal.
Di bagian depan dinding bilik terdapat pipa tebal pembuluh nadi utama (trunkus arterious). Trunkus arterious bercabang menjadi dua aorta yang membelok ke kanan dan kiri. Di masing-masing pangkal aorta tersebut terdapat tiga percabangan arteri, yaitu arteri karotis, arteri pulmo kutaneus, dan arkus aorta.
Arteri karotis mengalirkan darah ke kepala. Arteri pulmo kutaneus
bërcabang menjadi arteri pulmonalis yang membawa darah ke paru-paru dan
arteri kutanea yang membawa darah ke kulit. Adapun arkus aorta membawa
darah ke bagian belakang tubuh.
Serambi kananjantung katak menerima darah yang banyak mengandung
karbon dioksida dari seluruh tubuh. Darah dari serambi kanan dan
serambi kiri menuju ke bilik yang terdiri atas satu ruang. Akibatnya,
terjadilah percampuran antara darah yang belurn disaring serta banyak
mengandung karbon dioksida dan darah yang banyak mengandung oksigen.
c. Sistem Peredaran Darah
Sistem peredaran darah katak adalah sistern peredaran darah ganda dan tertutup. Darah
yang berasal dari seluruh tubuh, melalui pembuluh balik dipompa menuju
ke serambi kanan, kemudian menuju ke bilik jantung. Darah dari bilik
dipompa lagi menuju paru-paru. Di dalam paru-paru, darah melepaskan
karbon dioksida dan mengikat oksigen. Selanjutnya, melalui pembuluh
balik paru-paru, darah dari paru-paru dialirkan kembali menuju ke
serambi kiri, dan kembali ke bilik jantung. Darah dari bilik jantung
dipompa atau dialirkan ke seluruh tubuh, demikian seterusnya
.
Di samping sistem peredaran darah terdapat sistem peredaran limfa.
Sistem peredaran limfa berperan membawa cairan dan seluruh tubuh ke
dalam peredaran darah. Cairan limfa berisi leukosit dan protein plasma
darah. Cairan limfa dari kapiler darah yang masuk ke jaringan dibawa
menuju vena melalui pembuluh limfa. Pembuluh-pembuluh limfa mempunyai
berbagai diameter dan bentuk. Pada katak terdapat kantong-kantong cairan
limfa di bawah kulit. Akibatnya, kulit katak selalu lembap karena
memiliki daya absorpsi air yang besar.
4. Sistem Peredaran Darah pada Pisces
a. Darah
Darah ikan terdiri atas plasma dan korpuskula. Korpuskula ialah Se! darah merah, sel darah putih, dan keping darah. Sel darah merah berbentuk pipih, bulat memanjang, dan mempunyai nukleus.
b. Alat Peredaran Darah
Alat peredaran darah ikan terdiri atas jantung dan pembuluh darah. Jantung ikan terletak di rongga perikardium yang
berbatasan dengan insang. Jantung ikan diselimuti oleh selaput yang
disebut perikardium. Jantung ikan terdiri dua ruang, yaitu satu serambi
dan satu bilik. Serambi tampak berwarna merah tua, sedangkan bilik
tampak berwama merah muda. Serambi berdinding tipis, sedangkan bilik
berdinding tebal. Di antara serambi dan bilik terdapat klep. Di ujung
bilik terdapat bulbus arteriosus. Bulbus arteriosus merupakan
pangkal dari aorta ventralis. Di serambi terdapat sinus venosus yang
menerima darah dari seluruh tubüh.
Pembuluh darah ikan terdiri atas pembuluh nadi, pembuluh balik, dan pembuluh kapiler. Pembuluh nadi yang besar disebut aorta,
letaknya di bagian dorsal atau punggung. Pembuluh darah aorta
bercabang-cabang menjadi pembuluh nadi atau arteri. Pembuluh nadi
bercabang lagi membentuk pembuluh kapiler.
Darab dari serambi jantung dipompa menuju ke bilik. Selanjutnya,
dipompa ke insang melalui pembuluh nadi insang. Di dalam insang, darah
mengikat oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida. Darah dari insang
berkumpul dalam aorta, kemudian dialirkan ke seluruh tubuh membawa
sari-sari makanan dan oksigen menuju ke sel-sel tubuh. Karbon dioksida
dan zat-zat sisa lainnya diangkut oleh darah melalui pembuluh balik
menuju ke serambi jantung, begitulah seterusnya.
c. Sistem Peredaran Darah
5. Sistem Peredaran Darah pada Serangga
a. Darah
Darah belalang disebut hemolimfa. Darah ini tidak
berwarna merah karena tidak mengandung hemoglobin, sehingga tidak mampu
mengangkut oksigen. Darah belalang hanya berfungsi mengedarkan sari-sari
makanan. Oksigen masuk ke dalam sel-sel tubuh melalui sistem trakea.
b. Alat Peredaran Darah
Belalang adalah serangga yang mempunyai alat transportasi berupa
pembuluh berbentuk gelembung-gelembung yang dinamakan jantung pembuluh.
Jantung pembuluh terletak di atas saluran pencenaan serta memiliki
lubang (ostium) di sisi kiri dan kanan gelembung. Ostium (jamak: ostia) ini
berfungsi sebagai tempat masuknya darah dan seluruh tubuh. Jantung
pembuluh berupa gelembung-gelembung pembuluh yang saling bersambungan.
Bagian belakang tertutup dan bagian depannya berupa aorta yang berujung
terbuka.
c. Peredaran Darah
Peredaran darah serangga termasuk sistem peredaran darah terbuka.
Artinya, darah mengalir tanpa melalui pembuluh darah. Ketika jantung
pembuluh berdenyut darah terpompa dan mengalir ke seluruh tubuh Darah
dari Aorta langsung beredar bebas di dalam tubuh dan masuk ke sel-sel
tubuh untuk memberikan sari-sari makanan dan mengangkut zat-zat sisa dan
sel-sel tersebut. Selanjutnya, darah kembali ke jantung pembuluh
melalui ostium di sisi kanan dan untuk beredar ke seluruh tubuh,
6. Sistem Perdaran Darah pada Cacing
a. Darah
Darah cacing tanah berwama merah karena plasma darahnya
mengandung hemoglobin. Hal itu berbeda dengan darah hewan vertebrata,
karena hemoglobin hewan vertebrata terdapat di dalam sel-sel darah
merahnya. Oksigen dari luar tubuh berdifusi melalui dinding yang tipis
pada permukaan kulitnya dan dibawa oleh darah menuju ke pembuluh
punggung. Oksigen bersama sari-sari makanan diedarkan ke sel-sel tubuh
oleh pembuluh kapiler.
b. Alat Peredaran Darah
Alat peredaran darah pada cacing tanah terdiri atas lima pasang
lengkung aorta dan pembuluh darah. Lima pasang lengkung aorta berfungsi
seperti jantung karena selalu berdenyut untuk mengalirkan darah. Darah
mengalir di dalam penbuluh darah sehingga disebut sistem peredaran darah
tertutup. Pembuluh darah pada cacing tanah terdiri atas pembuluh
punggung, pembuluh perut, dan pembuluh kapiler
Apabila lima pasang lengkung aorta berkontraksi maka darah
mengalir ke dalam pembuluh perut. Pembuluh darah perut mengangkut darah
ke arah belakang menuju ke pembuluh kapiler. Pembuluh kapiler langsung
mengantarkan darah ke sel-sel tubuh. Setelah melalui pembuluh-pernbuluh
kapiler, darah menuju ke pembuluh punggung dan kemudian kembali lagi ke
1engkung aorta. Selanjutnya, oleh lengkung aorta, darah dipompa lagi ke
pembuluh perut, demikian seterusnya.
7 Sistem Peredaran Darah pada Protozoa
Protozoa, misalnya Amoeba sp. tidak memiliki alat transportasi khusus. Makanan setelah dicerna di dalam rongga makanan langsung diserap oleh protoplasma.
Protoplasma adalah materi berupa cairan kental yang mengandung banyak
senyawa organik dan merupakan bagian dan sel. Rongga makanan pada Amoeba
sp. terbentuk setelah makanan masuk ke dalam sd. Sesudah makanan
dicema, sari-sari makanan diedarkan ke seluruh bagian sel, sedangkan zat
sisa dikeluarkan melalui membran sd secara difusi.
- Kelasbiologiku dan artikelsiana)