Tema 5
Tarian Daerah
1. TARI SAMAN
PENGERTIAN
Tari Saman adalah sebuah
tarian suku Gayo yang biasa ditampilkan untuk merayakan
peristiwa-peristiwa penting dalam adat. Syair dalam tarian Saman
mempergunakan bahasa Gayo. Selain itu biasanya tarian ini juga ditampilkan
untuk merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Tari Saman
ditetapkan UNESCO sebagai Daftar Representatif Budaya Takbenda
Warisan Manusia dalam Sidang ke-6 Komite Antar-Pemerintah untuk
Pelindungan Warisan Budaya Tak benda UNESCO di Bali, 24 November 2011.
SEJARAH
Mengapa tarian ini
dinamakan tari Saman? Tarian ini di namakan Saman karena diciptakan oleh
seorang Ulama Aceh bernama Syekh Saman pada sekitar abad XIV Masehi, dari
dataran tinggi Gayo. Awalnya, tarian ini hanyalah berupa permainan rakyat yang dinamakan
Pok Ane. Namun, kemudian ditambahkan iringan syair-syair yang berisi
puji-pujian kepada Allah SWT, serta diiringi pula oleh kombinasi
tepukan-tepukan para penari. Saat itu, tari saman menjadi salah satu media
dakwah.
BUSANA
Kostum atau busana khusus saman terbagi dari
tiga bagian yaitu:
· Pada kepala: bulung teleng atau tengkuluk dasar kain hitam empat persegi. Dua segi disulam dengan benang seperti baju, sunting kepies.
· Pada badan: baju pokok/ baju kerawang (baju dasar warna hitam, disulam benang putih, hijau dan merah, bahagian pinggang disulam dengan kedawek dan kekait, baju bertangan pendek) celana dan kain sarung.
· Pada tangan: topeng gelang, sapu tangan. Begitu pula halnya dalam penggunaan warna, menurut tradisi mengandung nilai-nilai tertentu, karena melalui warna menunjukkan identitas para pemakainya. Warna-warna tersebut mencerminkan kekompakan, kebijaksanaan, keperkasaan, keberanian dan keharmonisan.
· Pada kepala: bulung teleng atau tengkuluk dasar kain hitam empat persegi. Dua segi disulam dengan benang seperti baju, sunting kepies.
· Pada badan: baju pokok/ baju kerawang (baju dasar warna hitam, disulam benang putih, hijau dan merah, bahagian pinggang disulam dengan kedawek dan kekait, baju bertangan pendek) celana dan kain sarung.
· Pada tangan: topeng gelang, sapu tangan. Begitu pula halnya dalam penggunaan warna, menurut tradisi mengandung nilai-nilai tertentu, karena melalui warna menunjukkan identitas para pemakainya. Warna-warna tersebut mencerminkan kekompakan, kebijaksanaan, keperkasaan, keberanian dan keharmonisan.
PENARI
Pada umumnya, tari
Saman dimainkan oleh belasan atau puluhan laki-laki. tetapi jumlahnya harus
ganjil. Namun, dalam perkembangan selanjutnya, tarian ini juga dimainkan oleh
kaum perempuan. Pendapat Lain mengatakan tarian ini ditarikan kurang dari 10
orang, dengan rincian 8 penari dan 2 orang sebagai pemberi aba-aba sambil
bernyanyi. Namun, perkembangan di era modern menghendaki bahwa suatu tarian itu
akan semakin semarak apabila ditarikan oleh penari dengan jumlah yang lebih
banyak. Di sinilah peran Syeikh, ia harus mengatur gerakan dan menyanyikan
syair-syair tari Saman.
NYANYIAN
1. Rengum, yaitu sebagai pembukaan atau mukaddimah dari tari Saman (yaitu setelah dilakukan sebelumnya keketar pidato pembukaan). Rengum ini adalah tiruan bunyi. Begitu berakhir langsung disambung secara bersamaan dengan kalimat yang terdapat didalamnya, antara lain berupa pujian kepada seseorang yang diumpamakan, bisa kepada benda, atau kepada tumbuh-tumbuhan.
2. Dering, yaitu rengum yang segera diikuti oleh semua penari.
3. Redet, yaitu lagu singkat dengan suara pendek yang dinyanyikan oleh seorang penari pada bagian tengah tari.
4. Syek, yaitu lagu yang dinyanyikan oleh seorang penari dengan suara panjang tinggi melengking, biasanya sebagai tanda perubahan gerak.
5. Saur, yaitu lagu yang diulang bersama oleh seluruh penari setelah dinyanyikan oleh penari solo.
1. Rengum, yaitu sebagai pembukaan atau mukaddimah dari tari Saman (yaitu setelah dilakukan sebelumnya keketar pidato pembukaan). Rengum ini adalah tiruan bunyi. Begitu berakhir langsung disambung secara bersamaan dengan kalimat yang terdapat didalamnya, antara lain berupa pujian kepada seseorang yang diumpamakan, bisa kepada benda, atau kepada tumbuh-tumbuhan.
2. Dering, yaitu rengum yang segera diikuti oleh semua penari.
3. Redet, yaitu lagu singkat dengan suara pendek yang dinyanyikan oleh seorang penari pada bagian tengah tari.
4. Syek, yaitu lagu yang dinyanyikan oleh seorang penari dengan suara panjang tinggi melengking, biasanya sebagai tanda perubahan gerak.
5. Saur, yaitu lagu yang diulang bersama oleh seluruh penari setelah dinyanyikan oleh penari solo.
2. TARI PENDET
SEJARAH
Tari Pendet diciptakan oleh seorang
maestro tari dari Bali yaitu I Wayan Rindi (1967), I Wayan
Rindi menjadikan tari pendet sebagai penggubah tarian sakral yang bisa di
pentaskan di pura setiap upacara keagamaan. Asal usul tari pendet diciptakan
adalah untuk tari pemujaan yang banyak dipentaskan di Pura, tempat ibadah
umat Hindu di Bali, Indonesia. Inti Gerakan Tari pendet adalah untuk
simbol penyambutan atas turunnya dewata ke alam dunia. Namun, seiring dengan
perkembangan zaman, beberapa seniman di pulau Bali merubah Tari Pendet
menjadi tarian ucapan selamat datang, tetapi Tari pendet tetap
mengusung unsur sakral dan religius yang menjadi ciri tari pendet.
BUSANA
Perkembangan busana memberikan ciri khas bahwa tari Pendet Balih-balihan merupakan tarian hiburan atau tarian “Ucapan Selamat Datang”. Busana di buat semenarik mungkin agar dapat memikat daya tarik penonton. Tata busana pada tari Pendet yang saya tonton adalah sebagai berikut:
• Tapih berwarna hijau dengan motif crapcap
Cara penggunaan tapih sama halnya seperti memakai kain biasa, hanya saja ujung tapih ditaruh dibelakang dan harus menutupi mata kaki penari.
• Kamen berwarna merah dengan motif mas – masan dengan pemakaian kamen biasa.
Cara penggunaan kamen pada tarian ini sama dengan penggunaan kamen pada umumnya.
• Angkin prada berwarna kuning dan memakai motif tumpeng
• Selendang berwarna merah tanpa motif yang dililit di badan penari
Perkembangan busana memberikan ciri khas bahwa tari Pendet Balih-balihan merupakan tarian hiburan atau tarian “Ucapan Selamat Datang”. Busana di buat semenarik mungkin agar dapat memikat daya tarik penonton. Tata busana pada tari Pendet yang saya tonton adalah sebagai berikut:
• Tapih berwarna hijau dengan motif crapcap
Cara penggunaan tapih sama halnya seperti memakai kain biasa, hanya saja ujung tapih ditaruh dibelakang dan harus menutupi mata kaki penari.
• Kamen berwarna merah dengan motif mas – masan dengan pemakaian kamen biasa.
Cara penggunaan kamen pada tarian ini sama dengan penggunaan kamen pada umumnya.
• Angkin prada berwarna kuning dan memakai motif tumpeng
• Selendang berwarna merah tanpa motif yang dililit di badan penari
TATA RIAS
Tata rias pada dasarnya diperlukan untuk memberikan tekanan atau aksentuasi bentuk dan garis-garis muka sesuai dengan karakter tarian. Pada Tari Pendet ini menggunakan rias putri halus.
• Alat – alat tata rias yang dipakai dalam Tari Pendet adalah sebagai berikut:
• Susu Pembersih (cleaning milk) sesuai dengan jenis kulit.
• Penyegar (face tonic) fungsinya untuk menyegarkan kulit.
• Alas bedak (Foundation) antara lain: krayolan, ratu ayu, sari ayu, viva, ultima, latulip.
• Bedak tabur dan bedak padat (apabila dibutuhkan).
• Menggunakan eyeshadow warna kuning, merah dan biru berfungsi untuk mempertajam arsiran pada kelopak mata.
• Pensil alis warna hitam.
• Eyeliner sebagai penegas garis mata.
• Maskara dan Bulu mata.
• Blush on berwarna merah di pipi.
Tata rias pada dasarnya diperlukan untuk memberikan tekanan atau aksentuasi bentuk dan garis-garis muka sesuai dengan karakter tarian. Pada Tari Pendet ini menggunakan rias putri halus.
• Alat – alat tata rias yang dipakai dalam Tari Pendet adalah sebagai berikut:
• Susu Pembersih (cleaning milk) sesuai dengan jenis kulit.
• Penyegar (face tonic) fungsinya untuk menyegarkan kulit.
• Alas bedak (Foundation) antara lain: krayolan, ratu ayu, sari ayu, viva, ultima, latulip.
• Bedak tabur dan bedak padat (apabila dibutuhkan).
• Menggunakan eyeshadow warna kuning, merah dan biru berfungsi untuk mempertajam arsiran pada kelopak mata.
• Pensil alis warna hitam.
• Eyeliner sebagai penegas garis mata.
• Maskara dan Bulu mata.
• Blush on berwarna merah di pipi.
• Lipstik merah.
HIASAN KEPALA
• Rambut disasak, menggunakan pusung gonjer
• Menggunakan bunga kamboja ( jepun), bunga mawar merah dan bunga mas (bunga sandat dan semanggi. Masing – masing ditata dengan aturan yang berbeda yaitu:
• Bunga mawar diletakkan di tengah – tengah diantara bunga kamboja dan semanggi.
• Bunga kamboja (jepun) diletakkan melengkung dari atas telinga kanan sampai bersentuhan dengan bunga mawar merah.
• Bunga Semanggi diletakkan disebelah kiri , melengkung kebawah dengan cara menyelipkan tangkainya pada batu pusungan.
• Bunga Sandat disusun sepanjang susunan bunga jepun, tepatnya dibelakang bunga mawar merah dan bunga jepun.
• Menggunakan subeng.
Riasan kepala pada Tari Pendet yang saya tonton sudah sama seperti riasan Tari Pendet pada umumnya.
• Rambut disasak, menggunakan pusung gonjer
• Menggunakan bunga kamboja ( jepun), bunga mawar merah dan bunga mas (bunga sandat dan semanggi. Masing – masing ditata dengan aturan yang berbeda yaitu:
• Bunga mawar diletakkan di tengah – tengah diantara bunga kamboja dan semanggi.
• Bunga kamboja (jepun) diletakkan melengkung dari atas telinga kanan sampai bersentuhan dengan bunga mawar merah.
• Bunga Semanggi diletakkan disebelah kiri , melengkung kebawah dengan cara menyelipkan tangkainya pada batu pusungan.
• Bunga Sandat disusun sepanjang susunan bunga jepun, tepatnya dibelakang bunga mawar merah dan bunga jepun.
• Menggunakan subeng.
Riasan kepala pada Tari Pendet yang saya tonton sudah sama seperti riasan Tari Pendet pada umumnya.
PROPERTI
Penggunaan properti pada tari pendet yang
saya tonton adalah menggunakan bokor yang pada pinggiran bokor tersebut di
hiasi dengan ornamen janur (daun kelapa yang masih muda dan berwarna kuning).
Ornamen janur bisa dihias dengan motif potongan yang sesuai dengan selera
penggunanya. Ada yang menghias bagian tengah janur dengan potongan bermotif kotak,
adapula yang memilih motif irisan berbentuk belah ketupat atau gabungan dari
kedua motif tersebut.
3. TARI KIPAS PAKARENA
PENGERTIAN
Tari Kipas Pakarena adalah salah satu
ekspresi kesenian tari masyarakat Gowa yang sering dipentaskan untuk mempromosi
pariwisata Sulawesi Selatan. Dalam bahasa setempat, “pakarena” berasal dari
kata “karena” yang memiliki arti “main”. Tarian ini sudah menjadi tradisi di
kalangan masyarakat Gowa yang merupakan bekas Kerajaan Gowa.
SEJARAH
Tidak ada yang tahu persis Sejarah
tari kipas ini. Namun menurut mitos yang ada, tarian Pakarena berawal
dari kisah perpisahan antara penghuni boting langi (negeri khayangan) dengan
penghuni lino (Bumi) pada zaman dahulu. Konon sebelum berpisah, penghuni boting
langi sempat mengajarkan bagaimana cara menjalani hidup, bercocok tanam,
beternak, dan berburu kepada penghuni lino, melalui gerakan-gerakan badan dan
kaki. Selanjutnya, gerakan-gerakan itu pula yang dipakai penghuni limo sebagai
ritual untuk mengungkapkan rasa syukur kepada penghuni boting langi.
GERAKAN
Ekspresi kelembutan
akan banyak terlihat dalam gerakan tarian ini, mencerminkan karakter perempuan
Gowa yang sopan, setia, patuh dan hormat terhadap laki-laki pada umumnya,
khususnya terhadap suami. Tarian ini sebenarnya terbagi dalam 12 bagian, meski
agak susah dibedakan oleh orang awam karena pola gerakan pada satu bagian
cenderung mirip dengan bagian lainnya. Tapi setiap pola mempunyai maknanya
sendiri. Seperti gerakan duduk yang menjadi tanda awal dan akhir pementasan
tarian Pakarena. Gerakan berputar searah jarum jam melambangkan siklus hidup
manusia. Sementara gerakan naik turun mencerminkan roda kehidupan yang kadang
berada di bawah dan kadang di atas. Tarian Kipas Pakarena memiliki aturan yang
cukup unik, di mana penarinya tidak diperkenankan membuka matanya terlalu
lebar, sementara gerakan kakinya tidak boleh diangkat terlalu tinggi. Tarian
ini biasanya berlangsung selama sekitar dua jam, jadi penarinya dituntut untuk
memiliki kondisi fisik yang prima.
IRINGAN
Tabuhan Gandrang Pakarena yang disambut
dengan bunyi tuip-tuip atau seruling akan mengiringi gerakan penari. Gemuruh
hentakan Gandrang Pakarena yang berfungi sebagai pengatur irama dianggap
sebagai cermin dari watak kaum lelaki Sulawesi Selatan yang keras. Sebagai
pengatur irama musik pengiring, pemain Gandrang harus paham dengan gerakan
tarian Pakarena. Kelompok pemusik yang mengiringi tarian ini biasanya berjumlah
tujuh orang, dan dikenal dengan istilah Gondrong Rinci.
Tidak hanya penari
saja yang bergerak, penabuh gandrang juga ikut menggerakkan bagian tubuhnya, terutama
kepala. Ada dua jenis pukulan yang dikenal dalam menabuh gandrang, yaitu
menggunakan stik atau bambawa yang terbuat dari tanduk kerbau, dan menggunakan
tangan.
BUSANA
Kostum dari penarinya adalah, baju pahang
(tenunan tangan), lipa’ sa’be (sarung sutra khas Sulawesi Selatan), dan
perhiasan-perhiasan khas Kabupaten Selayar. Tahun 2007, Tari Pakarena Gantarang
mewakili Sulawesi Selatan dan Indonesia pada Acara Jembatan Budaya 2007
Indonesia–Malaysia di Kuala Lumpur Convention Centre (KLCC).
4. TARI MANIPURI/MANIPUREN
PENGERTIAN
Tarian ini adalah tarian Jawa yang biasanya
diajarkan pada anak-anak dan remaja putri pemula karena gerakannya yang
cenderung lincah, tidak lambat dan memerlukan kehalusan tingkat tinggi seperti
tarian Jawa lainnya.
SEJARAH
Tarian ini diciptakan oleh Bapak S Maridi,
seorang seniman tari dari Solo. Beliau mendapat ilham menciptakan tarian ini
saat berkunjung ke India dan melihat aktifitas gadis-gadis India di sekitar
sungai Gangga. Gerakan tari ini memang banyak menggambarkan gerakan-gerakan
gadis yang sedang mandi dan bermain-main di sungai. Mulai dari gerakan mencuci
rambut yang digambarkan dengan gemulai hingga gerakan saling mencipratkan air.
Setelah itu digambarkan pula gerakan gadis India yang sedang bersolek genit.
Nama “Manipuren” diambil dari nama sebuah
tarian terkenal dari daerah Manipur, India Timur laut, yaitu tari Manipuri.
Pola gerakan tari Manipuren ini memang memakai pola gerakan dasar tari Manipuri
yang diawali dengan jogai yakni gerakan melingkar yang
melambangkan gerakan planet mengelilingi matahari. Selain itu kelincahan
gerakan kaki yang menjadi ciri khas tari Manipuri juga dijadikan ciri khas
gerakan tari Manipuren tanpa meninggalkan pakem tari Jawa.
TATA RIAS
DAN TATA BUSANA
Dandanan para penari
Manipuren pun dibuat sedemikian rupa dengan berbagai atribut tari Jawa untuk
menyamai dandanan para gadis India. Saat mengikuti lomba dengan menarikan
tarian Manipuren ini saya pernah didandani lebih ekstrim, maksudnya lebih
bergaya India dari gambar ilustrasi yang saya tunjukkan di atas. Memakai bindhi
yang lebih panjang dan ramai di dahi, gelang kaki yang bergemirincing saat kaki
lincah bergerak menambah semarak gendhing karawitan Jawa yang mengiringi tarian
ini.
5. TARI KUKILO
PENGERTIAN
Tari Kukila merupakan tarian yang
menggambarkan gerak-gerik burung. Baik irama maupun ragam gerak yang dinamis
dan lincah disusun untuk menggambarkan kegesitannya dalam meluncur, hinggap dan
kembali terbang. Tari Kukila adalah satu dari sekian banyak tarian tradisonal
yang gerakannya diambil dari tingkah laku binatang.
SEJARAH
Dalam falsafah Jawa, Kukila termasuk ke dalam
lima syarat paripurnanya hidup seorang lelaki, setelah wisma (rumah), wanondya (istri), turangga (kendaraan),
dan curiga(senjata). Kukila dalam falsafah Jawa tersebut berarti
burung peliharaan sebagai klangenan atau hobi. Esensi dari memiliki klangenan
bertujuan untuk memberikan kesenangan, membuang penat dan menyegarkan pikiran
pemiliknya. Sejatinya hubungan antara Tari Kukila dan falsafah Jawa tersebut
menunjukan apa yang ingin dicapai oleh tarian tersebut. Rangkaian gerakan yang
ditampilkan tersebut diharapkan dapat memberikan kesenangan tersendiri bagi
yang menontonnya.
KOSTUM
DAN GERAKAN
Karena tarian ini bersifat imitasi dari
gerakan kukila, penari biasanya menggunakan kostum menyerupai burung. Sekilas
mirip tari merak namun perbedaannya yaitu selendang hijau yang diikat
dibelakang tidak dimekarkan. Sedangkan persamaannya dengan tari merak yaitu
kepala penari dihiasi semacam mahkota berbentuk burung.
Selain kostum, bentuk koreografinya pun
diatur sehingga gerakan-gerakan yang dihasilkan serupa dengan kelincahan
burung. Tentunya sesuatu yang bersifat tiruan pasti memiliki hal yang mendasar
dan mesti ada. Pola dasar dari gerakan tarian berdurasi sekitar lima menit ini
antara lain Serisih, Debeg Gejug, Buka Tutup, Putar.
Gerakan tersebut dipadukan sedemikian rupa hingga membentuk koreografi yang
manis.
Tarian yang seringkali ditampilkan anak-anak
perempuan ini, biasa ditampilkan dalam bentuk tunggal. Tetapi tak jarang juga
dimainkan secara rampak.
6. TARI CAKALELE
Asal Daerah : Maluku.
Properti : senjata pedang, tameng,
Cakalele merupakan
tarian tradisional khas Maluku. Tari Cakalele dimainkan oleh sekitar 30
laki-laki dan perempuan. Para penari laki-laki mengenakan pakaian
perang yang didominasi oleh warna merah dan kuning tua. Di kedua tangan
penari menggenggam senjata pedang (parang) disisi kanan dan tameng
(salawaku) di sisi kiri, mengenakan topi terbuat dari alumunium yang
diselipkan bulu ayam berwarna putih. Sedangkan penari perempuan
mengenakan pakaian warna putih sembari menggenggam sapu tangan (lenso) di
kedua tangannya. Dalam tarian Cakalele ini, para penari melakukan tarian
yang diiringi dengan musik tifa, suling, musik beduk (tambur) dan kerang
besar(bia) yang ditiup.
T ari Cakalele disebut
juga dengan tarikebesaran, karena digunakan untuk penyambutan para tamu
agung seperti tokoh agama danpejabat pemerintah yang berkunjung ke bumi
Maluku.
Keistimewaan tarian ini terletak pada tiga fungsi simbolnya,
yaitu:
- Pakaian berwarna merah pada kostum penari laki-laki, menyimbolkan rasa heroisme terhadapbumi Maluku, serta keberanian dan patriotisme orang Maluku ketika menghadapi perang.
- Pedang pada tangan kanan menyimbolkan harga diri warga Maluku yang harus dipertahankan hingga titik darah penghabisan.
- Tameng (salawaku) dan teriakan lantang menggelegar pada selingan tarian menyimbolkangerakan protes terhadap sistem pemerintahan yang dianggap tidak memihak kepada masyarakat.
7. TARI TOPENG
Asal Daerah : Cirebon
Properti : Topeng
Tari Topeng Cirebon, kesenian ini merupakan kesenianasli daerah Cirebon, termasuk Indramayu dan Jatibarang.
Tari topeng Cirebon adalah salah satu tarian di tatar Parahyangan. Disebut tari topeng, karena penarinya menggunakan topeng di saat menari.
Tari topeng ini sendiri banyak sekali ragamnya, dan mengalami perkembangandalam hal gerakan, maupun cerita yang ingin disampaikan.Terkadang tari topeng dimainkan oleh saru penari tarian solo, atau bisa juga dimainkan oleh beberapa orang.
Salah satu jenis lainnya dari tari topeng ini adalah tari Topeng Kelana Kencana Wungu merupakan rangkaian tari topeng gaya
Parahyangan yang menceritakan ratu Kencanawungu yang dikejar-kejar oleh
prabu Minakjingga yangtergila-tergila padanya. Pada dasarnya
masing-masingtopeng yang mewakili masing-masing karakter menggambarkan
perwatakan manusia. Kencana Wungu,dengan topeng warna biru, mewakili
karakter yang lincah namun anggun. Minakjingga (disebut juga kelana),
dengantopeng warna merah mewakili karakter yang berangasan, tempramental
dan tidak sabaran. Tari ini karya Nugraha Soeradiredja. Gerakan tangan
dan tubuh yang gemulai, serta iringan musik yang didominasi oleh kendang
dan rebab, merupakan ciri khas lain dari tari topeng.
8. TARI MERAK
Asal Daerah : Pasundan, Jawa Barat.
Properti : kostum yang penuh warna dan selendang
Tari
Merak merupakan tarian kreasi baru dari daerah Pasundan, Jawa Barat. Tari Merak seringkali dimainkan ketika
menyambut kedatangan tamu kehormatan dalam sebuahacara. Dalam sebuah
pesta pernikahan adat Sunda, Tari Merak seringkali menjadi tari menyambut
kehadiran pengantin lelaki yang hendak berjalan menuju pelaminan. Dalam
sebuah pertunjukan, tari Merak umumnya dimainkan oleh seorang atau
beberapa orangpenari wanita. Ketika pertunjukan, mereka mengenakan
kostum yang penuh warna, sepertimerah, kuning, serta hijau. Konon, warna
itu menggambarkan pesona warna dari burung merak. Untuk menambah kesan
menarik, mereka juga mengenakan selendang yang warnanya senada dengan
kostum penari. Selendang itu terikat pada pinggang penari Merak. Ketika
dibentangkan,selendang itu tampak seperti sepasang sayap dari seekor
burung Merak. Tak pernah terlewatkan, penari Merak juga menggunakan
mahkota yang berhiaskan replika kepala burung merak. Dengan diiringi
seperangkat alat musik gamelan Sunda, pertunjukan tari Merak
dimulai. Gerakan lemah gemulai dari sang penari Merak menjadi ciri khas
tersendiri dari pertunjukan tariMerak. Sesekali, mereka menampilkan
gerakan layaknya seekor burung yang sedang melompat.Gerakan tari Merak
semakin terkesan mempesona ketika penari Merak menari sambil membentang
sepasang sayap yang penuh warna.Dari awal hingga pertunjukan itu usai,
penari Merak memainkan gerak yang menggambarkan keanggunan, keindahan
serta kelincahan seekor burung Merak. Menurut ceritanya,
keseluruhangerak dalam pertunjukan tari Merak ini menggambarkan seekor
merak jantan yang berusaha menarik hati sang merak betina.
9. TARI PIRING
Asal
Daerah : Minangkabau Sumatera Barat
Properti : Membawa piring dan
lilin yang di nyalakan
Tari piring atau dalam bahasa Minangkabau disebut
dengan Tari Piriang, adalah salah satu jenis Seni Tari yang berasal dari
Sumatra Barat yaitu masyarakat Minangkabau. Disebut dengan taripiring
karena para penari saat menari membawapiring. Pada awalnya dulu kala tari
piring diciptakan untuk memberi persembahan kepada para dewaketika
memasuki masa panen, tapi setelahdatangnya agama islam di Minangkabau
tari piring tidak lagi untuk persembahan para dewa tapiditujukan bagi
majlis-majlis keramaian yangdihadiri oleh para raja atau para pembesar
negeri, tari piring juga dipakai dalam acara keramaian lain misalnya
seperti pada acara pesta perkawinan.
10. TARI PAYUNG
Asal Daerah : Minangkabau Sumatera Barat
Properti : Payung
Tari
Payung merupakan taritradisi Minangkabau yang saatini telah banyak
perubahan dandikembangkan oleh senian-seniman tari terutama di Sumatra
Barat. Awalnya tari ini memiliki makna tentang kegembiraan muda
mudi (penciptaan) yang memperlihatkan bagaimana perhatian seorang
laki-laki terhadap kekasihnya. Payung menjadi icon bahwa keduanya menuju
satu tujuan yaitu membina rumah tangga yang baik.
(damaruta.blogspot.com dari Dianti)