Tahukah kamu langkah-langkah menggambar komik?

Apakah pengertian komik itu?

Komik adalah suatu bentuk seni yang menggunakan gambar-gambar tidak bergerak yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk jalinan cerita. 
Biasanya, komik dicetak di atas kertas dan dilengkapi dengan teks. Komik dapat diterbitkan dalam berbagai bentuk, mulai dari strip dalam koran, dimuat dalam majalah hingga berbentuk buku tersendiri.
 
Bagaimana langkah-langkah membuat komik?

Ide dan Naskah
  • Penemuan Ide: ide awal itu biasanya datang dengan mudah, ngga perlu nyari kadang datang sendiri, yang susah justru mencari ide lanjutan sebagai pelengkapnya. 
  • Membuat Plot atau Cerita: Tema yang terlalu luas untuk di bahas dalam tutorial kali ini, lain waktu saya akan perdalam untuk penulisan cerita.
  • Membuat Penokohan dan Karakter: Kalau ceritanya sudah ada, sudah tahu dungs siapa pemerannya, nah tinggal di jabarkan satu persatu, boleh dibuat dalam dokumen terpisah (Words,PDF) disertai gambar dan keterangan. Keterangan yang ditulis cukup yang dasar seperti (boleh pilih lebih dari satu, yang jelas ngga harus semua), nama, asal negara/daerah, perkerjaan/peran, watak/sifat, kebiasaan, senjata, jurus andalan, kelemahan dan hal lain yang masih bersifat dasar. Untuk hal lain seperti: Ia adalah orang yang bertanggung jawab atas terbunuhnya politikus partai ABC, sebaiknya tidak usah ditulis karena bisa jadi, seiring dengan perkembangan naskah, hal itu akan berubah.
  • Membuat Naskah:  Mungkin anda bertanya, nah loh! khan sudah membuat plot? kenapa juga musti bikin naskah lagi? Naskah komik atau kalo menurut mangaka Jepang disebut name( kalo di jepang, biasanya dilengkapi gambar sederhana juga) adalah penulisan cerita yang telah di bagi panel perpanel, di sertai keterangan tentang setting waktu, sudut camera, efek suara, narasi, dan dialog. Hal ini sangat berguna untuk menentukan besar kecilnya panel, pengaturan besar kecilnya gambar dan balon teks dan sebagainya. Dari semua proses membuat komik, pembuatan naskah ini adalah titik paling penting, karena sangat menentukan bagus tidaknya hasil akhir dari sebuah komik.
  • Mengumpulkan Bahan: sekarang tinggal mencari referensi, misalkan di naskah anda terdapat seorang prajurit bayaran yang  menggunakan senjata jenis Sniper Barret 05 Cal, nah jika anda ngga tau bentuk persisnya, anda bisa mencari gambarnya di internet, bisa lewat google dan sejenisnya. Cukup kumpulkan materi yang diperlukan saja, untuk naskah yang sudah jadi, karena ini pun biasanya sudah cukup banyak memakan waktu. Walau tidak ada salahnya, tapi mengumpulkan referensi untuk naskah yang belum jadi bisa membuat anda semakin menunda pembuatan komik anda.
Peralatan
     Iklim atau atmosfir mengarang komik belum benar-benar terbentuk di Indonesia, hal ini membuat hampir sebagian alat yang diperlukan untuk mengarang komik jadi sulit ditemukan, kendatipun demikian, sudilah kiranya untuk terus berusaha karena bagus tidaknya sebuah karya sangat di tentukan oleh anda, bukan oleh alatnya.
  • Pensil: ada berbagai tipe, yang paling umum adalah pencil kayu, bisa pilih berbagai macam merek yang paling umum beredar di Indonesia adalah staedtler, faber castle dan stabilo. Kemudian ada pensil mekanik dengan berbagai macam diameter, dari 0.3, 0,5 (ini yang paling mudah dijumpai), 0.7, 0.9, 1.3, 2.0 dan 3mm. Untuk grade atau tingkat kepekatan mata pensil, anda bisa pilih yang anda suka, tidak ada aturan tertentu, yang penting anda nyaman dan sesuai dengan jenis kertas yang anda gunakan. Saya sendiri lebih senang memakai pensil yang tidak terlalu hitam seperti pensil H(jika saya menggambar di atas drawing paper Canson) atau HB (jika saya menggambar di atas sketch book atau HVS) itu sudah cukup nyaman buat saya.
  • Penghapus: Jaman dahuku kala saya pakai merek Bantex, enak dan bersih untuk menghapus, walau agak bersifat korosif (merusak plastik), tapi sekarang saya lebih senang pakai kneaded eraser merek Derwent (gampang dicari di Gramedia atau Artemedia tapi tidak gampang dengan harganya), pen eraser merek Zebra dan penghapus merek Stabilo yang exam grade, penghapus stabilo yang satu ini murah, enak dipegang karena lebih empuk gitu, walau tetap korosif...yahhh!
  • Serutan: karena saya menggunakan lead holder, serutannya pun beda Staedtler 502, serutan ini sulit ditemukan di Indonesia jadi harus beli online, bagi anda yang menggunakan pensil kayu saya sarankan menggunakan serutan yang berbentuk dispenser, itu loh yang ada tangkai untuk diputarnya. Serutan ini memiliki mata pisau yang berbeda dibanding lainnya dan umumnya lebih awet, saya pun memilikinya dan saya beruntung karena bisa mendapatkan yang berwarna pink, imut deh...hm!
  • Kertas: Ini yang agak rumit, kertas untuk komik yang paling baik menurut saya adalah kertas bristol atau bristol board. Di Jepang kertas yang disarankan di sana adalah kertas kento. Nah di Indonesia semua kertas yang saya sebutkan di atas sulit didapat...(menghela nafas sejenak) tapi sebenarnya masih bisa diganti dengan kertas apapun, jika anda meninta langsung di kertas, anda harus berhati-hati memilih, kertas HVS tertentu dengan berat 80gsm keatas biasanya cukup bagus dipakai, selama dia juga tahan tinta deskjet printer. Jika anda seperti saya, meninta dengan cara digital, wow! anda bisa pakai kertas apapun, bisa pakai kertas bekas  bungkus nasi uduk kalau perlu, walaupun kertas Canson, sketch book dan HVS lebih baik dan lebih sering saya pakai. Untuk ukuran, cari yang A3, naskah asli komik adalah 2 kali lebih besar dari naskah cetaknya. Nah tinggal dipotong sesuai ukuran yang diperlukan biasanya 22.4 x 34.6cm.
  • Penggaris : usahakan cari yang panjangnya minimal 40cm atau 50cm sediakan juga penggaris yang lebih pendek misalkan 30cm yang terbuat dari plastik transparan agar bisa melihat garis di sekitarnya, penggaris lingkaran atau oval juga bisa dimiliki ada berbagai macam merek tapi yang cukup murah adalah merek Butterfly, selain itu ada juga penggaris berbentuk bermacam kurva (walau saya jarang pake), kalo di luar negeri di sebut french curve, ngga jelas kenapa penggaris ini musti bawa-bawa nama negara prancis. Penggaris berbentuk segi tiga, penting untuk membuat panel yang bagus dan bersudut 90 derajat.
  • Tinta dan Pena : waduh! sebenernya di sinilah awal dari seluruh penderitaan pengarang komik, terutama pengarang komik Indonesia. Bukan cuma susah digunakan tapi juga susah dicari. tapi kalau anda teteup keukeuh sumekeh ingin mencari juga, coba cari G-pen Zebra untuk pena, dan Drawing Ink Pilot untuk tintanya, ada dibeberapa tempat (meski ngga janji deh!) seperti Kinokuniya Plaza Senayan , Machiko Manga School atau beli online. Karena sulit didapat sebagian pengarang komik di Indonesia "terpaksa" memakai tinta cina murah merek naga. Di Amerika sana, tinta yang sering dipakai adalah tinta india, tinta india ini memiliki sifat sama seperti tinta pemilu asli yang kalo udah nempel, tiga hari baru hilang, jadi kalau anda melihat orang belepotan tinta yang sulit dibersihkan, walau ngga habis nyontreng, bisa jadi dia adalah inker korban tinta india..ha ha. Sebenarnya masalah utamanya bukan menemukannya, tapi bagaimana jika kita sedang dikejar deadline, terus tintanya habis, tambah lagi penanya rusak tambah lagi stock di kinokuniya habis dan musti nunggu ditanggal yang belum bisa ditentukan...Hm, sukses ya! buat yang pengen jadi pengarang komik!
  • Raster atau Screen Tone: Hahhh (mendesah panjaaaaang sekali), saya tidak tahu harus berkata apa mengenai screen tone, susah dicari dan mahal minta ampun. Tidak ada lagi yang bisa saya katakan kecuali mencari alternatif penggantinya. Tahukah anda bahwa sebenarnya screen tone (screen tone adalah Rugos dengan berbagai macam pola beraturan atau abstrak, biasanya dipakai untuk efek bayangan atau awan) itu bisa kita buat sendiri, anda bisa menggunakan software seperti Photoshop atau Corel Draw atau bahkan Gimp, kapan-kapan saya akan buat tutorialnya atau kalau anda tidak sabar menunggu anda bisa menggunakan Manga Studio Debut 4.0 di sini sudah ada ribuan screen tone yang siap anda pakai.
  • Peralatan digital: kamera digital (untuk memfoto pose yang sulit sebagai referensi), komputer yang memadai, scanner, pen tablet (ini penting sebagai pengganti bagi anda yang sudah cape berjuang dalam menggunakan pena dan tinta) dan tentunya softwares.
  • Peralatan lain: Patung manekin (ada juga yang berbentuk tangan),Jangka pensil, jangka tinta, busur derajat, meja gambar (bisa juga light box) dan cermin (ini untuk melihat betapa jeleknya tampang kita ketika membuat komik, he ngga ding! tapi untuk membantu kita melihat ekspresi wajah dan juga untuk melihat keseimbangan gambar).
Sebenarnya mengarang komik adalah hasil kerja secara team, bukan individual. 
Apa pengertian menggambar komik itu?
Menggambar komik adalah kegiatan membentuk imaji komik ke dalam sebuah media (misal kertas atau gambar di komputer), dengan menggunakan banyak pilihan teknik dan alat agar dapat dibaca dan dinikmati oleh orang lain.

Bagaimana langkah Menggambar Komik itu?

     Topik ini adalah topik yang sangat luas, ada ratusan atau bahkan ribuan hal yang harus dipelajari sebelumnya, seperti: kemampuan menggambar wajah, ekspresi wajah, gambar perspektif dan lain sebagainya, niat saya semua hal ini akan saya buat dalam tutorial terpisah yang lebih detail. Untuk saat ini anda bisa melihat dulu garis besarnya.
  • Kalau semua bahan dan alat sudah didapat anda bisa mulai membuat komik, pelajari naskah terlebih dahulu, terutama jika naskah tersebut dibuat oleh pihak lain, setelah itu, anda bisa mengira-ngira ukuran panelnya, sesuaikan luas gambar dan dialognya. Buat seluruh panel yang ada pada halaman tersebut.
  • Buat sketsa kasar komposisinya , anda bisa cukup menggambar dengan lingkaran atau garis sederhana, tujuan dari sketsa kasar ini adalah agar semua hal yang perlu digambar bisa pas dalam panel yang tersedia.
  • Buat detail dari sketsa kasar tadi.
  • Buat background atau lines efek, untuk pengerjaan secara team, background dibuat secara terpisah oleh orang yang berbeda.
  • beri tinta lalu di scan.
  • Naskah yang telah discan kemudian diperkecil seusai ukuran asilnya, di beri screen tone, teks dan efek suara kemudian rubah color mode ke Bitmap lalu save sebagai tiff.
  • Buat cover
  • Burn seluruh naskah ke dalam cakram CD/DVD. Setelah di periksa oleh pernerbit, naskah siap untuk dikirim ke studio pre press untuk dibuat film cetaknya.
(damaruta.blogspot.com dari daviddjohari.blogspot.com)
Powered by Blogger.