Percobaan Energi Alternatif dari Kentang (Halaman 131)

Energi Alternatif dari Kentang

Kamu telah melakukan percobaan untuk menghasilkan energi alternatif dari beragam buah-buhan. Apakah kamu masih ingat langkah-langkah melakukan percobaan tersebut?

Diskusikan kembali cara berpasangan langkah-langkahnya. Tahukah kamu bahwa energi listrik juga dapat dihasilkan dari kentang?

Banyak sumber-sumber listrik yang dapat diperbaharui dan ramah linkungan salah satunya adalah kentang.  Kentang (Solanum tuberosum) adalah salah satu jenis umbi-umbian yang merupakan salah satu larutan elektrolit. Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. Adanya listrik pada kentang dapat diamati melalui menyalanya lampu LED (Light Emitting Diode) ketika dihubungkan pada kentang.

Kentang dapat menjadi elektrolit karena kentang mengandung garam dan air. Garam apabila bereaksi dengan air akan menjadi larutan garam yang dapat menghasilkan listrik atau disebut dengan larutan elektrolit. Berikut ini laporan percobaan membuat baterai dari kentang.

Berikut cara kerjanya.

Bahan yang dibutuhkan:

  1. Beberapa buah kentang, masing-masing dipotong menjadi dua bagian sama besar. 
  2. Kabel atau kawat sebagai penghantar arus listrik (kamu dapat menggunakan kabel/kawat dari percobaan yang sebelumnya). 
  3. 1 (satu buah) buah bola lampu senter atau LED. 
  4. Penjepit Buaya. 
  5. Seng dan logam, atau koin kuning dan putih (sebagai kutub positif dan negatif). 

Cara membuat:
1. Tancapkan seng dan logam pada kentang yang sudah dipotong.
2. Hubungkan seng dan logam menggunakan rangkaian kabel/kawat yang telah dipasang pada penjepit buaya, dan hubungkan pada bola lampu.



Laporan Kegiatan Percobaan Baterai Kentang

Tujuan Percobaan : Mengidentifikasi energi listrik alternatif

Alat dan bahan :
  1. Beberapa buah kentang, masing-masing dipotong menjadi dua bagian sama besar. 
  2. Kabel atau kawat sebagai penghantar arus listrik (kamu dapat menggunakan kabel/kawat dari percobaan yang sebelumnya). 
  3. 1 (satu buah) buah bola lampu senter atau LED. 
  4. Penjepit Buaya. 
  5. Seng dan logam, atau koin kuning dan putih (sebagai kutub positif dan negatif). 
Langkah-langkah :


1. Siapkan kentang dan lempengan tembaga.
2. Tusukkan lempengan tembaga dan seng ke dalam kentang mentah.
3. Jepitkan kabel kepada lempengan tersebut dan hubungkan dengan lampu.
4. Lihat nyala lampu yang terjadi.

Untuk Kentang yang lebih dari satu, sambungkan :
  • Lempeng tembaga kentang 1 ke lampu (+)
  • Lempeng seng kentang 1 ke lempeng tembaga kentang 2
  • Lempeng seng kentang 2 ke lempeng tembaga kentang 3
  • dan begitu seterusnya, hingga lempeng seng terakhir sambungkan ke lampu (-).
5. Jika nyala lampu belum kelihatan, maka tambah kentang tersebut agar arus listrik yang dihasilkan bertambah.

Gambar langkah-langkah dalam melakukan percobaan sumber energi alternatif dari kentang.


Hasil Percobaan :

  1. Pada percobaan menghubungkan antara satu, dua, tiga buah kentang dengan kabel yang telah dipasang lampu LED, yang terjadi lampu tidak menyala. Hal itu terjadi karena kuat arus satu, dua, dan tiga buah kentang tidak cukup untuk menyalakan satu buah lampu. 
  2. Pada ada saat menghubungkan empat buah kentang lampu menyala namun redup, 
  3. Pada saat menghubungkan lampu dengan lima buah kentang ternyata lampu menyala terang.

Kesimpulan:

Dari pengamatan percobaan yang telah dilakukuan dapat disimpulkan bahwa kentang dapat mengalirkan energi listrik karena getah kentang memengaruhi logam seng dan tembaga secara kimiawi. layaknya larutan elektrolit dalam aki.

Energi Alternatif dari Kentang


Lampu tersebut dapat menyala karena adanya arus listrik yang mengalir. Seperti halnya baterai lampu senter, kentang dan lempengan-lempengan itu pun menghasilkan arus listrik walaupun sangat lemah. Getah kentang memengaruhi logam-logam itu secara kimiawi layaknya larutan elektrolit dalam aki. Oleh karena itu, susunan seperti ini disebut elemen galvani, karena yang pertama kali mengamati proses ini dalam eksperimen ialah seorang dokter Itali bernama Galvani.

Tanpa elektroda kentang tidak dapat menghidupkan lampu, walaupun kentang telah diketahui dapat menghasilkan arus listrik. arus listrik dapat dihantarkan melalui seng (katoda) dan tembaga (anoda). Meskipun baterai kentang ini dapat dimanfaatkan layaknya baterai biasa, tetapi baterai kentang memiliki kelemahan dibandingkan baterai biasa. Baterai kentang hanya bertahan paling lama satu hari, bila baterai kentang dibiarkan beberapa hari, maka kentang akan membusuk dan mengeluarkan bau tak sedap.







Powered by Blogger.