Dampak Kabut Asap Bagi Kesehatan




Kabut asap yang diakibatkan oleh kebakaran hutan seperti yang sering terjadi di Indonesia terutama yang saat ini sedang melanda daerah Riau, Jambi, Palembang dan daerah sekitarnya dapat menyebabkan dampak buruk sekaligus berbahaya terhadap kesehatan.

Dampak paling parah dari pengaruh kabut asap ialah penyakit radang paru paru yang dikenal dengan paru-paru basah (pneumonia) bisa hadir dalam tubuh Anda. Nah, jika radang paru paru sudah masuk ke dalam tubuh Anda, maka dalam jangka waktu yang tidak lama lagi Anda akan terkena peradangan selaput otak ( meningitis ), bahkan dalam kasus terparah ialah kegagalan pernafasan.

Sedangkan dampak dan bahaya kabut asap yang paling sering terjadi ialah Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA). Dalam catatan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), sudah 13 orang yang meninggal akibat infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) dan dua orang lainnya meninggal karena terhalang jarak pandang.  

Dari catatannya, secara keseluruhan sudah ada 15 orang, dimana yang 13 orang meninggal di antaranya lantaran menghirup asap sehingga terkena ISPA. Mereka tersebar di wilayah Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah (Kalteng) dan Kalimantan Barat (Kalbar). Baca juga : Bahaya Ispa

Berikut ini beberapa dampak negatif dan bahaya kabut asap bagi kesehatan, diantaranya :
  • Kabut asap dapat menyebabkan iritasi pada mata, hidung, dan tenggorokan, serta menyebabkan reaksi alergi, peradangan dan mungkin juga infeksi.
  • Kabut asap dapat memperburuk penyakit asma dan penyakit paru kronis lain, seperti bronkitis kronik, PPOK dan sebagainya.
  • Kemampuan kerja paru menjadi berkurang dan menyebabkan seseorang mudah lelah dan mengalami kesulitan bernapas.
  • Bagi mereka yang berusia lanjut (lansia) dan anak-anak maupun yang mempunyai penyakit kronik, dengan kondisi daya tahan tubuh yang rendah akan lebih rentan untuk mendapat gangguan kesehatan.
  • Kemampuan dalam mengatasi infkesi paru dan saluran pernapasan menjadi berkurang, sehingga menyebabkan lebih mudah terjadi infeksi.
  • Berbagai penyakit kronik juga dapat memburuk.
  • Bahan polutan pada asap kebakaran hutan dapat menjadi sumber polutan di sarana air bersih dan makanan yang tidak terlindungi.
  • Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) jadi lebih mudah terjadi, terutama karena ketidak seimbangan daya tahan tubuh (host), pola bakteri/virus penyebab penyakit (agent) serta buruknya lingkungan (environment).

Menurut Guru Besar Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi FKUI yang juga Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan RI Tjandra Yoga Aditama mengatakan, dampak langsung yang akan dirasakan adalah infeksi paru dan saluran napas. Tjandra menjelaskan, kabut asap dapat menyebabkan iritasi lokal pada selaput lendir di hidung, mulut dan tenggorokan. Kemudian juga menyebabkan reaksi alergi, peradangan, hingga infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan yang paling berat menjadi pneumonia. Kemampuan paru dan saluran pernapasan mengatasi infeksi juga berkurang sehingga menyebabkan lebih mudah terjadi infeksi.

Selain infeksi pernapasan, dampak lainnya yaitu, gangguan iritasi pada mata dan kulit akibat kontak langsung dengan asap kebakaran hutan. Mulai dari terasa gatal, mata berair, peradangan, dan infeksi yang memberat. Bagi yang telah memiliki asma dan penyakit paru kronis lain, seperti bronkitis kronik, dan PPOK akan diperburuk jika asap karena asap terhirup ke dalam paru.

(Sumber: istanagreeworld)
Powered by Blogger.