Peristiwa dalam Rangka Mempertahankan Kemerdekaan di Daerah

Peristiwa-Peristiwa dalam Rangka Mempertahankan Kemerdekaan di Daerah


1. Peristiwa 10 November 1945 di Surabaya

Dalam Perang Dunia II, Jepang dinyatakan kalah dari sekutu. Sekutu mendarat di Semarang dipimpin oleh Brigadir Jendral Betheli. Mendarat pada tanggal 20 Oktober 1945.  Sementara itu, pasukan sekutu yang mendarat di surabaya dipimpin oleh Jendral AWS Mallaby pada tanggal 25 Oktober 1945.
Pasukan Sekutu datang ke Indonesia bertugas untuk mengurusi tentara Jepang. Namun kedatangannya disertai NICA (Netherland Indies Civil Administration). Tentara NICA adalah tentara belanda yang ingin kembali menguasai Indonesia.
Perang 10 November 1945 di Surabaya . Pada awalnya , kedatangan sekutu hanya bertujuan untuk melucuti senjata tentara jepang dan membebaskan tawanan perang. Akan tetapi kemudian sekutu menyerbu penjara kalisosok, surabaya dan membebaskan beberapa perwira Belanda yang ditawan disana.Tindakan sekutu kemudian adalah menyebarkan selebaran (pamflet) yang berisi perintah agar rakyat Surabaya menyerahkan senjatanya dalam waktu 2x24 jam . Pasukan sekutu juga menduduki pangkalan udara dan gedung-gedung penting.
Rakyat Surabaya yang dikenal dengan Arek-arek Surabaya kemudian menyerang sekutu. Pertempuran terjadi selama 2 hari, dan rakyat Surabaya berhasil merebut gedung-gedung yang telah diduduki oleh sekutu. Pada tanggal 29 Oktober 1945 , Presiden Soekarno, Drs.Moh.Hatta dan Mr.Amir Syarifudin tiba di Surabaya. Pada hari itu juga dicapai kesepakatan antara Indonesia dan Sekutu untuk mengadakan gencatan senjata (penghentian tembak menembak).
Tanggal 9 November 1945 , sekutu mengeluarkan peringatan (ultimatum). Peringatan itu berisi agar para pemimpin dan rakyat Indonesia yang bersenjata melapor dan menyerahkan senjatanya.Tanggal 10 November 1945 Surabaya diserang dari Darat, Laut dan Udara. Pertempuran hebat pun terjadi, dipimpin oleh Bung Tomo . Pejuang Surabaya menyingkir dan mulai melakukan perang Gerilya. Untuk memperingati kepahlawanan para pejuang surabaya, maka ditetapkan tanggal 10 November sebagai hari Pahlawan. Dan kota Surabaya juga mendapat julukan sebagai kota pahlawan.

2. Pertempuran Mempertahankan Kemerdekaan

Pertempuran mempertahankan kemerdekaan juga terjadi di berbagai daerah di seluruh nusantara.

a.   Pertempuran Lima Hari di Semarang
Pada tanggal 14-18 Oktober 1945, di semarang terjadi pertempuran hebat antara pejuang Indonesia dengan tentara Jepang. Pertempuran tersebut kemudian dikenal dengan pertempuran Lima Hari. Untuk memperingatinya,maka dibangun sebuah tugu yang diberi nama Tugu Muda.
Satu diantara pahlawan yang berjasa dalam pertempuran Lima Hari adalah Dr.Kariadi. Kini namanya diabadikan dalam sebuah Rumah Sakit  di Semarang , Jawa Tengah , yaitu RS Dr.Kariadi.

b.  Pertempuran Ambarawa
Pertempuran juga terjadi di kota Ambarawa , yang terletak di antara Semarang dan Magelang , Jawa Tengah. Pertempuran Ambarawa dimulai pada tanggal 20 November 1945 antara pasukan TKR ( Tentara Keamanan Rakyat ) dengan Sekutu. Pada tanggal 26 November 1945 , Letnan kolonel Isdiman yang memimpin pasukan TKR gugur, yang kemudian digantikan oleh Kolonel Soedirman, panglima divisi di wilayah Purwokerto.
Kemudian pada tanggal 12 Desember 1945, pasukan Indonesia menyerang sekutu di Ambarawa dari berbagai arah. Kota Ambarawa berhasil dikepung selama 4 hari. Akhirnya pada tanggal 15 Desember 1945, pasukan sekutu dapat dipukul mundur dan meninggalkan Ambarawa.
Untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan yang gugur dalam Pertempuran Ambarawa , dibuatlah Monumen Palagan Ambarawa.

c.  Pertempuran Medan Area
Terjadi di Medan, pada tanggal 10 Desember 1945 antara Belanda yang dibantu oleh sekutu melawan para pejuang medan.
Diawali ketika pasukan sekutu yang dipimpin oleh Brigadir Jendral T.E.D. Kelly tiba di Medan pada tanggal 9 Oktober 1945 . Tujuan kedatangan Mereka adalah untuk membebaskan tawanan belanda. Tanpa sepengetahuan pemerintah indonesia , sekutu mempersenjatai tawanan Belanda tersebut dan membentuk pasukan “Medan Batalyon KNIL”. Kedatangan pasukan sekutu juga disertai oleh pasukan NICA.
Oleh karena itu, pemuda segera membentuk divisi TKR di Medan. Pertempuran pertama terjadi pada tanggal 13 Oktober 1945. Kemudian sekutu mengeluarkan peringatan yang melarang rakyat membawa senjata . Semua senjata harus diserahkan kepada sekutu.
Pada tanggal 1 Desember 1945 sekutu memasang papan-papan bertuliskan “Fixed Boundaries Medan Area” (Batas resmi wilayah medan) diberbagai sudut kota Medan. Karena hal inilah pertempuran yang terjadi di Medan ini dikenal dengan nama Pertempuran Medan Area.
Pertempuran besar antara pasukan TKR dengan Sekutu terjadi pada tanggal 10 desember 1945 . Pasukan TKR pada waktu itu dipimpin oleh Kolonel Achmad Tahir.

d.  Bandung Lautan Api
Pasukan sekutu datang ke kota bandung sekitar Oktober 1945. Saat itu para pejuang Bandung sedang melakukan perampasan senjata Jepang. Pasukan Sekutu mengeluarkan peringatan ( Ultimatum ) yang berisi agar Bandung bagian utara dikosongkan paling lambat 29 November 1945 . Peringatan tersebut tidak dipatuhi oleh rakyat bandung sehingga sering terjadi bentrokan senjata.
Pada tanggal 23 Maret 1946, datang perintah dari Pemerintah Indonesia di Jakarta untuk mengkosongkan kota Bandung. Dengan berat hati para pejuang melaksanakan perintah tersebut. Namun sebelumnya, mereka membumihanguskan Bandung bagian selatan. Maksudnya adalah supaya tentara Sekutu tidak dapat memanfaatkan bangunan-bangunan yang ada di kota Bandung. Peristiwa bumi hangus ini dikenal dengan sebutan Bandung Lautan Api.Dalam peristiwa ini , gugur seorang pahlawan , bernama Mohammad Toha.

3. Perundingan Linggarjati

Karena pertempuran yang tak kunjung berhenti maka diadakanlah perundingan antara Indonesia dengan Belanda. Perundingan dilaksanakan tanggal 10 November 1946 di Linggarjati, sebelah Selatan Cirebon. Pihak Indonesia dipimpin oleh Perdana Menteri Sutan Syahrir, pihak Belanda dipimpin oleh Van Mook.

Perundingan selesai pada tanggal 15 November 1946 . Naskah hasil perundingan resmi ditandatangani pemerintah kedua negara pada tanggal 25 Maret 1947.  Namun hasil perundingan ini merugikan pihak Indonesia.

Isi Perjanjian Linggarjati adalah sebagai berikut :
  • Belanda hanya mengakui kekuasaan RI atas Jawa, Madura, dan Sumatra.
  • Republik Indonesia dan Belanda akan membentuk Negara Indonesia Serikat yang terdiri  atas Negara Republik Indonesia , Negara Indonesia Timur, dan Negara Kalimantan.
  • Negara Indonesia Serikat dan Belanda merupakan suatu uni yang dinamakan Uni Indonesia-Belanda dan diketuai oleh Ratu Belanda.
Powered by Blogger.