Album Pahlawan Nasional

Tokoh-tokoh Pejuang Indonesia Melawan Penjajah dan Pejuang Persiapan Kemerdekaan




Nama
: Pattimura
Asal Daerah
: Maluku
Lahir
: Hualoy, Seram Selatan, Maluku, 8 Juni 1783
Wafat
: Ambon, Maluku, 16 Desember 1817 (34 tahun)

Riwayat Perjuangan :
  • Tahun 1816 Belanda menguasai Maluku, penghasil rempah-rempah utama.
  • Maksud Belanda datang kembali menguasai perdagangan rempah-rempah.
  • Untuk mencegah perdagangan gelap diadakan pelayaran Hongi. Tujuannya adalah mengawasi setiap pulau dalam pelayaran perniagaan dan membinasakan rempah-rempah yang dianggap berlebihan.
  • Belanda mengangkat Van den Berge sebagai residen di Saparua. Serdadu-serdadu Belanda ditempatkan di benteng Duurstede. Van den Berg memaksa pemuda-pemuda Maluku menjadi serdadu yang akan dikirim ke Jawa dan dipaksa kerja rodi, akibatnya rakyat menderita. Maka muncullah perlawanan rakyat Maluku di bawah pimpinan Pattimura.
  • Tanggal 16 Mei 1817 rakyat Maluku dipimpin Pattimura menyerbu benteng Duurstede, kekuatan Belanda dilumpuhkan dan Van den Berg mati terbunuh.
  • Kekalahan menyebabkan Belanda mengirim pasukan yang lebih banyak di bawah piminan Laksamana Buykes, dan berhasil menguasai daerah Hitu, Haruku dan Saparua.
  • Karena kekuatan tidak seimbang akhirnya Pattimura dan pasukannya terdesak dan tertangkap.





Nama
: Imam Bonjol (Peta Syarif)
Asal Daerah
: Minangkabau, Sumatera Barat
Lahir
: tahun 1772 di Tanjung Bunga Pasaman
Wafat
: 6 November 1864 (92 tahun) Lotak, Pineleng, Minahasa
Riwayat Perjuangan :
  • Ulama, pemimpin dan pejuang yang berperang melawan Belanda dalam peperangan yang dikenal dengan nama Perang Padri pada tahun 1821-1837.
  • Penyebab timbulnya Perang Padri adalah adanya pertentangan antara kaum adat dengan kaum Islam (ulama). Kaum ulama menentang kebiasaan hidup kaum adat mewah, berjudi, minum minuman keras dan menyambung ayam.
  • Perang saudara ini menjadi meningkat setelah Belanda campur tangan dan memanfaatkan pertentangan yang sedang terjadi di Minangkabau.
  • Ketika Perang Diponegoro selesai pada tahun 1830, pasukan Belanda dialihkan untuk menyerang Imam Bonjol. Pada pertengahan tahun 1832, Belanda mengirimkan pasukannya ke Sumatera Barat.
  • Belanda menguasai benteng Bonjol pada bulan Oktober 1837. Imam Bonjol ditangkap Belanda pada tanggal 25 Oktober 1837.
  • Tanggal 19 Januari 1839, Tuanku Imam Bonjol dipindahkan ke Ambon Maluku. Tahun 1841, dipindahkan ke Manado di Sulawesi Utara.






Nama
: Pangeran Diponegoro (Ontowiryo)
Asal Daerah
:  Yogyakarta
Lahir
:  11 November 1785 di Yogyakarta
Wafat
:  Ujung Pandang,18 Januari 1855
Riwayat Perjuangan :
  • Pangeran Diponegoro menyadari bahwa kemerosotan bangsa dan negaranya adalah akibat adanya penjajahan Belanda.
  • Kemarahan Pangeran Diponegoro terhadap Belanda memuncak ketika Patih Danureja IV, suruhan Daendels memasang tonggak-tonggak di atas tanah milik Pangeran Diponegoro di Tegalejo tanpa seizin Pangeran Diponegoro terlebih dahulu.
  • Siasat Perang Diponegoro adalah gerilya. Markasnya terus berpindah-pindah, mula-mula di Tegalrejo kemudian pindah ke Selarong, Plered, Sala, Kedu, Bagelen, Banyumas, Tegal dan Pekalongan.
  • Belanda terus-menerus mengadakan tekanan agar pasukan Pangeran Diponegoro keluar dari Yogyakarta dan Surakarta. Siasat Belanda adalah siasat Benteng (Benteng Stelsel).
  • Panglima tentara Belanda, Jenderal de Kock meminta agar Pangeran Diponegoro mau melakukan perundingan dengan menjamin keselamatannya. Perundingan dilakukan di Magelang, namun Jenderal de Kock mengingkari janjinya. Secara tiba-tiba seluruh pengikut Pangeran Diponegoro dilucuti senjatanya dan Pangeran Diponegoro ditangkap.
  • Dari Magelang, Pangeran Diponegoro dibawa ke Semarang dengan kapal kemudian ke Batavia. Dari Batavia, Pangeran Diponegoro dibawa ke Manado (1830), kemudian dipindahkan ke Ujungpandang (1834). Beliau ditahan di Fort Rotterdam (benteng Makassar). Setelah ditahan selama 24 tahun oleh Belanda, pada tanggal 18 Januari 1855 beliau wafat dan dimakamkan di Kota Ujungpandang.

 



Nama
: Pangeran Antasari
Asal Daerah
: Banjarmasin, Kalimantan Selatan
Lahir
: Kayu Tangi, Kesultanan Banjar, 1809
Wafat
:  11 Oktober 1862 di Bayan Begok, Hulu Teweh
Riwayat Perjuangan :
  • Pangeran Antasari adalah putra dari Pangeran Mashud dan cucu dari Pangeran Amir. Pada tahun 1826, Belanda menguasai Kesultanan Banjar, Pangeran Antasari meninggalkan keraton (pasirapan), hidup di pedesaan bersama-sama rakyat biasa sehingga mengetahui benar penderitaan rakyat.
  • April 1859, pasukan Pangeran Antasari menyerang pos-pos Belanda. Perlawanan rakyat bergelora dan meluas kemana-mana. Benteng Belanda di Pangaron digempur, kemudian menguasai Muning dan Martapura.
  • 14 Maret 1862, rakyat mengangkatnya untuk menggantikan Sultan Adam, dengan gelar Panembahan Amiruddin Khalifat ul Mu’minin dihadapan para kepala suku Dayak dan adipati (gubernur) penguasa wilayah Dusun Atas, Kapuas dan Kahayan yaitu Tumenggung Surapati/Tumenggung Yang Pati Jaya Raja.
  • Tidak berdiam diri di keraton, dan tinggal di benteng-benteng atau markas-markas pertahanan di dalam hutan belantara melawan Belanda terus berjuang walaupun usianya semakin tua.


Selengkapnya Dowload Disini
Powered by Blogger.